Gunung Lewotobi Erupsi Lagi dengan Tinggi Abu Vulkanik 700-900 Meter
- ANTARA
Kupang, VIVA - Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, melaporkan bahwa erupsi dengan kisaran tinggi 700 hingga 900 meter terjadi di puncak gunung tersebut.
"Erupsi itu terjadi selama periode pukul 00:00-06.00 WITA," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki Dany Erlangga Yosa Putra dalam laporannya yang diterima di Kupang, Kamis, 12 September 2024.
Dia mengatakan bahwa dalam periode tersebut terjadi tiga kali erupsi atau letusan dengan tinggi kolom abu pada kisaran 700 hingga 900 meter di puncak gunung.
Berdasarkan hasil pengamatan secara visual, erupsi atau letusan tersebut juga mengeluarkan asap warga kelabu.
Selain itu gunung juga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 700-900 meter di atas puncak kawah.
Akibat erupsi sebanyak dua kali tersebut mengakibatkan aliran lava ke arah Timur Laut sejauh lebih kurang 4,3 kilometer dari pusat erupsi.
Dalam laporan itu pihaknya menyebut bahwa letusan dengan jumlah tiga kali tersebut tercatat dengan amplitudo 2.96 hingga 7.4 millimeter dengan durasi 316 hingga 478 detik.
Sementara itu untuk kegempaan vulkanik dalam, jumlahnya terjadi sebanyak 10 kali dengan amplitudo 2.22 hingga 6.66 millimeter, sementara gempa tektonik jauh tercatat sebanyak lima kali.
Terkait tingkat aktivitas gunung tersebut, katanya, masih berada pada level III atau siaga, karena tingkat erupsi masih sangat tinggi.
Oleh karena itu pihaknya mengeluarkan rekomendasi berupa imbauan kepada warga yang bermukim di sekitar gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi gunung tersebut.
Termasuk juga Lewotobi perempuan serta empat kilometer arah sektoral Utara-Timur laut dan lima kilometer pada sektor Timur laut dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujar dia. (ant)