Profil 6 Menteri Sosial di Era Presiden Jokowi, Ada yang Kasus Korupsi Hingga Mengundurkan Diri
- vivanews/Andry Daud
Jakarta, VIVA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul sebagai Menteri Sosial (Mensos) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu 11 September 2024.
Gus Ipul mengisi posisi Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini yang mengundurkan diri karena maju sebagai bakal calon gubernur (bacagub) dalam kontestasi Pilkada Jawa Timur 2024.
Selama masa kepemimpinan presiden Jokowi dua periode, tercatat sudah ada 6 orang yang dilantik menjadi Menteri Sosial dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Dalam kurun waktu 10 tahun Pemerintahan Jokowi, Kementerian Sosial telah dipimpin oleh enam sosok yang memiliki kontribusi beragam, dari mereka yang meninggalkan jejak positif hingga yang harus berurusan dengan hukum, seperti kasus korupsi.
Berikut keenam Profil Menteri Sosial Era Presiden Jokowi selama Dua Periode:
1. Khofifah Indar Parawansa
Menteri Sosial yang pertama di era Jokowi adalah Khofifah Indar Parawansa yang dilantik menjadi Mensos pada pada kabinet Kerja 2014-2019.
Pada Pilpres 2014, Khofifah berjasa dalam kemenangan Pasangan Jokowi - Jusuf Kalla (JK) ia merupakan salah satu Jubir pasangan Jokowi - Jk.
Khofifah juga merupakan salah satu tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang paling dikenal, ia menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU 4 periode.
2. Idrus Marham
Pada 2018, Jokowi melantik Idrus Marham sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Khofifah.
Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1962 ini terpilih menjadi Sekjen Partai Golkar mendampingi Aburizal Bakrie periode 2014 - 2016.
Namun mantan Sekjen Golkar itu tersandung kasus korupsi pada April 2019, Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan vonis 2 tahun penjara dan denda Rp150 juta subsider 2 bulan kurungan.
Idrus Marham terbukti menerima suap Rp2,23 miliar dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga uap (PLTU) Riau 1, ia akhirnya mengundurkan diri menjadi Menteri Sosial.
Terpidana Idrus Marham akhirnya bebas pada September 2020.
3. Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita dilantik menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Jokowi pada 2018 menggantikan Idrus Marham yang tersandung kasus korupsi.
Agus merupakan politikus senior dari Partai Golkar, Agus besar dari keluarga berada lantaran sang ayah yaitu Ginandjar Kartasasmita adalah seorang Menteri di masa Orde Baru atau Orba.
Saat perhelatan Pilpres 2014, Agus Gumiwang berselisih atau berseberangan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Ketika itu, DPP Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Sementara, Agus Gumiwang lebih mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
4. Juliari Batubara
Presiden Jokowi melantik Juliari Batubara menjadi Menteri Sosial pada 23 Oktober 2019, ia dikenal sebagai politikus dari Partai PDIP.
Namun Menteri sosial yang dilantik pada 2019 ini tersandung kasus hukum, Juliari terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan menerima suap lebih dari Rp32 miliar dari rekanan penyedia bansos di Kemensos pada Agustus 2021.
Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) memvonis Juliari Batubara hukuman pidana 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan, pada 23 Agustus 2021
5.Tri Rismaharini
Tri Rismaharini dilantik presiden Jokowi menjadi Menteri sosial pada 23 Desember 2020, ia merupakan politikus dari PDIP.
Sebelum diangkat menjadi menteri, Risma berpengalaman sebagai walikota Surabaya dua periode, sejak 2010 - 2020.
Risma dikenal pekerja keras, ceplas-ceplos, ulet, dan berpihak kepada wong cilik. Hal ini membetot perhatian masyarakat Surabaya untuk memilihnya menjadi orang nomor satu di kota pahlawan
Namun Risma harus mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial lantaran ia maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024 diusung partai Hanura dan PDIP
6. Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
Yang terbaru, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul sebagai Menteri Sosial (Mensos) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu 11 September 2024.
Gus Ipul tercatat sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU.
Gus Ipul memulai karier Politiknya dengan bergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ia pun maju dan terpilih sebagai Anggota DPR fraksi PDIP pada 1999.
Gus Ipul sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di era presiden SBY pada 2004.
kemudian Gus Ipul mencoba peruntukkan untuk maju sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Soekarwo pada Pilkada Jatim 2009, mereka berhasil menang selama dua periode dari 2009 - 2019.