Kata Menlu Retno Soal Ada Geng WNI di Jepang

Minister of Home Affairs Retno Marsudi (ANTARA/Yashinta Difa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Jakarta, VIVA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan pihaknya belum menemukan indikasi adanya geng pekerja warga negara Indonesia (WNI) di Jepang. Informasi itu, kata Retno, diperoleh setelah berkomunikasi dengan Konsul Jenderal (Konjen) RI Osaka John Tjahjanto Boestami.

Diketahui, viral video yang menampilkan kerumunan pekerja migran Indonesia di Osaka diduga membuat geng, sehingga berpotensi mengganggu ketertiban.

"Dari komunikasi kita dengan Konjen kita di Osaka, beliau menyampaikan bahwa sejauh ini belum terdapat indikasi adanya komunitas pekerja migran atau pemagang WNI, yang membuat geng WNI di Jepang," kata Retno saat rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 5 September 2024. 

Menlu Retno Marsudi

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong


Kendati begitu, Retno tak membantah bahwa sejumlah pekerja migran Indonesia di Osaka, Jepang, memang acap kali berkumpul saat senggang di sejumlah wilayah kota itu. Tapi, masih dalam batas wajar. 

"Konjen juga menyampaikan bahwa biasanya di saat liburan atau akhir Minggu, memang terdapat sejumlah komunitas WNI yang berkumpul di wilayah Dotonburi dan Namba di Osaka, dalam jumlah dan suasananya yang biasanya wajar terkendali dan tidak mengganggu ketertiban umum," ujarnya.

Mantan Dubes Indonesia untuk Belanda itu pun mengatakan, Konjen RI Osaka John Tjahjanto Boestami tengah memastikan kebenaran video viral yang memperlihatkan kerumunan pekerja migran Indonesia di Osaka yang diduga membuat geng itu.

"Saat ini yang sedang dilakukan oleh Pak Konjen adalah untuk memastikan apakah video yang beredar itu memang betul atau ada editan," kata Retno.

Selain itu, Retno menyebut Konjen RI Osaka juga telah berkomunikasi dengan para tokoh-tokoh WNI di wilayah itu agar mengimbau WNI lainnya mematuhi aturan setempat.

"Pak Konjen sudah bergerak dan sudah menghubungi para tokoh-tokoh WNI sekaligus untuk mengingatkan, bahwa kita ada di tempat orang lain yang seharusnya kita juga mematuhi aturan-aturan setempat," ujarnya.

Sejatinya, ungkap Retno, tak lama setelah video tersebut ramai beredar di sosial media, pihaknya pun langsung melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, maupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka (KJRI Osaka).

"Sebenarnya Konjen kita di Osaka sudah melaporkannya lebih dahulu," imbuhnya.