Denny JA Jelaskan 2 Karakter Paus Fransiskus dalam Lukisannya
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Lukisan karya Denny JA terkait Paus Fransiskus dipamerkan dalam Festival Toleransi yang digelar di Galeri Nasional pada 2-4 September. Festival toleransi ini dihadiri 11 Duta Besar negara sahabat, dan dibuka oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan pidato Ketua ICRP Abdul Mu’ti.
Sebanyak 10 lukisan Denny JA dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) dipamerkan dalam festival ini. Denny JA pun menjelaskan bahwa salah satu lukisannya yakni memperlihatkan Paus Fransiskus sedang mencuci kaki seseorang. Ia pun menjelaskan maksud dari lukisan tersebut.
“Lukisan saya ini menggambarkan dua hal yang paling menonjol dari Paus Fransiskus. Pertama, perhatian paus terhadap rakyat kecil, mereka yang terpinggirkan. Kedua, perhatian Paus terhadap toleransi agama," kata Denny JA, Senin 2 September 2024.
Sebelum membuat lukisan soal Paus Fransiskus, Denny mengatakan dirinya melakukan riset terlebih dahulu.
Denny JA menjelaskan, nama Paus yang sebenarnya adalah Jorge Mario Bergoglio dari Argentina. Ketika ia dipilih menjadi Paus, di tahun 2013, ia memilih nama Fransiskus, santo yang dikaguminya.
"Nama ini berasal dari Santo Fransiskus dari Asisi, yang hidup tahun 1181-1226, sekitar 800 tahun lalu. Santo Fransiskus itu pendiri Orde Fransiskus, yang sangat memperhatikan kemiskinan, ketidak adilan dan nasib rakyat kecil," katanya.
Karena itu dalam lukisannya, Denny JA Paus digambarkan sedang mencuci rakyat kecil. Hal itu sebagai simbol pemimpin yang melayani rakyat kecil, bukan dilayani. Itu memang menjadi karakter utama Paus Fransiskus.
Kedua, yang juga menonjol adalah toleransinya kepada perbedaan agama. Paus Fransikus meluaskan tradisi mencuci kaki rakyat kecil.
"Dulu, yang dicuci adalah kaki rakyat Katolik. Kini yang dicuci Paus Fransiskus juga wanita, pria Hindu dan Muslim," ucapnya.
Lebih lanjut, Denny JA menjelaskan Paus Fransiskus mengajarkan bahwa pelayanannya untuk umat manusia, tak hanya mereka yang seagamanya.
“Lihatlah di Lukisan saya. Paus mencuci kaki rakyat Indonesia, ada yang bergama Hindu, ada yang beragama Islam. Tentu ini tak benar- benar terjadi. Saya sebagai pelukis, yang dibantu Artificial Intelligence, hanya mengimajinasikannya," katanya.
Dalam rangka edukasi, panitia ICRP dan Esoterika membuat dua lomba berdasarkan lukisan Denny JA itu. Pertama, lomba esai soal Paus Mencuci Kaki Rakyat Indonesia. Kedua, lomba swafoto, di depan lukisan Paus.
Lomba ini sekaligus sosialisasi dari citranya soal pemimpin yang melayani, dan prinsip toleransi.