Beda Kelas, Cuitan Lawas Anies Fokus Pendidikan, Ridwan Kamil Justru Objektifikasi Perempuan
- VIVA.co.id
Jakarta, VIVA – Menjelang Pilkada 2024, sorotan terhadap rekam jejak calon gubernur di X menjadi perhatian netizen. Setiap langkah dan pernyataan yang pernah mereka buat di masa lalu kini kembali mencuat.
Salah satu yang paling mencolok dalam Pilkada Jakarta adalah perbandingan antara cuitan lawas Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Cuitan-cuitan ini menjadi bahan diskusi hangat di dunia maya, menunjukkan perbedaan karakter dan fokus keduanya.
Selain sama-sama memiliki popularitas yang tinggi sebagai tokoh politik, Anies dan Ridwan Kamil juga disinyalir akan menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Persaingan antara dua sosok ini diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling menarik dalam Pilkada mendatang.
Ditemukan bahwa cuitan lawas Anies dari tahun 2011 dan 2012 kebanyakan membahas isu pendidikan. Sementara itu, Ridwan Kamil pada tahun yang sama justru mencuit tentang objektifikasi perempuan dan candaan yang bersifat seksis.
“Indonesia Mengajar terinspirasi PTM (Pengerahan Tenaga Mahasiswa). PTM dimulai tahun 1952, 8 mahasiswa UGM jadi guru di pelosok,” tulis Anies (15/06/2011).
Anies menjelaskan dalam cuitannya bahwa program Indonesia Mengajar terinspirasi oleh salah satu program mengajar yang telah lebih dulu dijalankan organisasi lain.
“Tips bank, sebelum membuka rekening, lihat ukuran dada customer service Anda. Kalau terlalu besar, curigai. Segera pindah ke bank lain,” tulis Ridwan Kamil (01/04/2024).
Ridwan Kamil memberikan sebuah "tips" yang bernuansa humor, tetapi dinilai seksis karena mengaitkan ukuran lingkar dada seorang customer service bank, dengan kredibilitas bank tersebut.
Cuitan ini secara implisit menyarankan untuk mencurigai bank yang memiliki customer service dengan ukuran dada besar, dan kemudian pindah ke bank lain.
Selain membahas pendidikan, Anies juga sering merespons pertanyaan-pertanyaan dari netizen tentang hukum dan ketatanegaraan.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah ketika seorang netizen bertanya, "Kita berandai-andai. Menurut Bapak mana yang didahulukan, tekanan dari partai atau kepentingan rakyat?" Anies menjawab dengan tegas, "Dahulukan konstitusi."
Jawaban Anies yang ditulis pada 26 Desember 2013 itu mendapatkan banyak pujian, karena dianggap mencerminkan komitmen Anies terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan menampilkan pandangan yang terbilang progresif pada masanya.
Di sisi lain, Ridwan Kamil justru pernah mencuit tentang beberapa perempuan terkenal di Indonesia, yang kemudian mengaitkan masing-masing tokoh dengan atribut tertentu.
“Hasil survei hari ini, bodi Jupe (Julia Perez), wajah Luna, otak Sri Mulyani, suara Agnes Monica, goyangan Dewi Persik, duit Mbak Tutut (Siti Hardijanti Rukmana, putri Presiden Soeharto) #gadisidalampria,” tulis Ridwan Kamil (09/06/2010).
Meskipun mungkin dimaksudkan sebagai lelucon, akan tetapi cuitan tersebut dinilai memiliki nuansa seksual yang kemudian menjadi kontroversial di kalangan netizen.
Alasan di balik sorotan ini adalah kebiasaan netizen yang gemar mengulik rekam jejak para calon di media sosial. Mereka ingin melihat konsistensi dan integritas para calon melalui unggahan dan cuitan yang pernah mereka buat, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih pemimpin.