Netizen Soroti Cuitan Lawas Anies Baswedan, Hasilnya Mengejutkan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Setelah Ridwan Kamil menjadi target netizen di platform X, kini giliran Anies Baswedan yang menjadi sorotan.
Netizen mulai mengulik rekam jejak digital mantan Gubernur DKI Jakarta ini dengan cara mencari dan mengupas cuitan-cuitan lamanya. Aktivitas ini sontak memancing berbagai reaksi, terutama ketika cuitan-cuitan lawas tersebut mulai terungkap.
Netizen berhasil menemukan sejumlah cuitan Anies Baswedan yang berasal dari rentang tahun 2011 hingga 2012 di aplikasi X dan hasilnya cukup mengejutkan.
Salah satu temuan yang paling menonjol adalah cuitan dari tahun 2011-2012, di mana Anies banyak membahas Gerakan Indonesia Mengajar, sebuah inisiatif yang ia dirikan pada tahun 2010.
Gerakan ini bertujuan untuk mengirimkan para pengajar muda ke daerah-daerah terpencil di Indonesia, dan cuitan-cuitan tersebut mencerminkan semangat Anies dalam memperjuangkan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.
Anies menjelaskan dalam cuitannya bahwa program Indonesia Mengajar terinspirasi oleh salah satu program mengajar yang telah lebih dulu dijalankan organisasi lain.
“Indonesia Mengajar terinspirasi PTM (Pengerahan Tenaga Mahasiswa). PTM dimulai tahun 1952, 8 mahasiswa UGM jadi guru di pelosok,” tulis Anies, 15 Juni 2011.
“Harian New York Times menulis tentang Indonesia Mengajar,” Anies juga menginformasikan bahwa gerakan yang didirikannya mendapatkan perhatian dari media internasional, cuitan tersebut diunggah pada Sabtu, 28 April 2012.
Anies Baswedan juga pernah menulis ucapan terima kasih kepada PwC (PricewaterhouseCoopers), sebuah perusahaan akuntan besar dunia, karena telah melakukan audit terhadap program Indonesia Mengajar.
“Terima kasih pada PwC, salah satu kantor akuntan terbesar di dunia, yang telah mengaudit Indonesia Mengajar,” tulis Anies, 5 Oktober 2012.
Cuitan tersebut menunjukkan bahwa program Indonesia Mengajar telah diperiksa dan dievaluasi secara profesional oleh pihak yang terpercaya, menekankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program tersebut.
Selain membahas Gerakan Indonesia Mengajar, Anies juga sering merespons pertanyaan-pertanyaan dari netizen.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah ketika seorang netizen bertanya, "Kita berandai-andai. Menurut Bapak mana yang didahulukan, tekanan dari partai atau kepentingan rakyat?". Anies menjawab dengan tegas, "Dahulukan konstitusi."
Jawaban tersebut mendapatkan banyak pujian, karena dianggap mencerminkan komitmen Anies terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan menampilkan pandangan yang terbilang progresif di masanya.
“Konsisten Anies nih luar biasa banget ya, semoga sampai seterusnya tetap konsisten,” tulis seorang netizen di X pada Minggu 25 Agustus 2024.
“Semoga akan selamanya begini, konsisten. Gak kena hawa nafsu karena kekuasaan,” cuit netizen lain pada Minggu 25 Agustus 2024.