Dua Jenderal Bertarung di Pilgub NTT, Kapolda Antisipasi Gesekan TNI-Polri
- Jo Kenaru
Manggarai, VIVA - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga tengah bersafari ke setiap Polres di wilayah hukum Polda NTT.
Dalam setiap sambutannya, Irjen Daniel berfokus pada kampanye netralitas TNI Polri jelang pelaksanaan Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
Jenderal bintang dua itu juga mewanti-wanti agar TNI Polri tidak terpengaruh rivalitas dan sentimen satuan mengingat kandidat yang bertarung pada pemilihan Gubernur NTT kali ini ada yang berlatarbelakang Jenderal TNI AD dan mantan Kapolda NTT.
Seperti diketahui, kandidat Pilgub NTT 2024 bakal diikuti tiga pasangan bakal calon yakni Melkiades Laka Lena yang berpasangan dengan Irjen.Pol (P) Yohanis Asadoma (mantan Kapolda NTT). Laka Lena-Asadoma didukung koalisi Golkar-Gerindra.
Kemudian dari unsur TNI yakni Brigjen. TNI AD Simon Petrus Kamlasi-Andrianus Garu. Jabatan terakhir Simon Petrus adalah Staf Khusus KASAD Jenderal Maruli Simanjuntak. Duet Simon Petrus-Adrianus Garu disokong NasDem,PKB dan PKS.
Sementara koalisi PDIP dan Hanura mendorong Fransiskus Ansy Lema yang sampai saat ini belum mengumumkan bakal calon wakilnya.
Rivalitas mantan pejabat Kepolisian dan Jenderal TNI memang baru pertama terjadi. Meski begitu, Kapolda Daniel optimistis kedua satuan sama-sama berupaya menghindari ekses rivalitas dan tidak membawa-bawa sentimen satuan.
Bahkan potensi kerawanan Pilgub dan Pilkada dipaparkan juga bersama bakal colon termasuk dengan Danrem Wirasakti Kupang.
"Dengan Pak Danrem kami sudah duduk bersama menyampaikan kepada seluruh rakyat bahwa kami netral tidak peduli itu mantan Kapolda atau mantan pejabat TNI itu kan mereka melaksanakan tugasnya juga kami melaksanakan tugas juga sesuai dengan amanat yang diberikan kepada kami dan aturan yang sudah ada. Jadi kami selain sudah secara tertulis dengan aturan yang sudah ada makanya saya datang ke polres- polres juga untuk menegaskan tentang netralitas itu," ungkap Irjen.Pol Daniel Tahi Monang Silitonga kepada VIVA usai menyampaikan arahan netralitas kepada jajaran TNI Polri di halaman Polres Manggarai, Selasa 20 Agustus 2024.
Pencalonan Irjen Pol (P) Johni Asadoma dan Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi, kata Irjen Daniel diharapkan menjadi contoh pertarungan politik sehat. Lebih dalam ia menyampaikan netralitas TNI dan Polri ikut menentukan terciptanya Pilkada damai dan berkualitas.
"Tidak ada polisi ataupun TNI yang memanfaatkan dinas atau memanfaatkan apa yang dia punya untuk ikut berkontestasi apapun dalam hal menyelewengkan kewenangan yang dia punya untuk ikut miring ke sebelah itu kita kontrol betul. Itu komitmen kita," kata Kapolda.
Eks Kapolda Papua Barat ini memastikan suhu politik di wilayah NTT sejauh yang dilaporkan intelijen masih kondusif.
"Kemudian untuk Pak Johni dan Pak Simon kami sudah duduk bersama. Kami tekankan netralitas TNI Polri. Dan mereka bisa maklum dan mereka sudah kasih tahu," imbuhnya.
Puji Kekompakan TNI Polri
Di hadapan ratusan personel kepolisian, anggota Kodim 1612 serta Brimob Kompi 2 Batalion B Pelopor Manggarai, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memuji kekompakan soliditas dan netralitas TNI Polri selama pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan pemilihan DPRD,DPRI dan DPD pada 14 Februari 2024.
"Kebersamaan kami di lapangan ditunjukkan dengan hasil yang luar biasa tidak ada persoalan-persoalan yang menonjol yang terjadi sampai dengan hari ini semua bisa berjalan lancar dan hasilnya pemilu bisa diterima dengan baik," puji Kapolda NTT.
"Nah berikutnya masih ada kerjaan kita yang berat yaitu tanggal 27 November nanti yaitu pilkada pemilihan gubernur dan pemilihan bupati yang dilaksanakan pada tanggal 27 November. Nah pengalaman kita yang sudah baik itu yang terjadi di bulan Februari itu harus terjadi juga nanti pada tanggal 27 November," harapnya.
Dia menambahkan, pilkada mungkin lebih tegang dan penuh dinamika ketimbang pileg dan pilpres. Situasi tersebut menurutnya harus cepat dideteksi melalui kerja kolaboratif lintas stakeholders termasuk di dalamnya TNI Polri
"Saya yakin pasti ada ekses segala macam. Katanya menurut cerita yang saya dengar dan menurut informasi intelijen yang saya baca biasanya Pilkada itu lebih rawan lebih banyak ancamannya lebih banyak kehendak masyarakat yang mengemuka pada saat itu, yang berbenturan antara kelompok yang satu dengan kelompok lain. Saya harap kamu anggota TNI-Polri tidak ikut berkancah di dalamnya dan kita harus netral tidak boleh ikut ke kiri dan ke kanan," tegas Kapolda NTT.