KPK Dalami Pertemuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Tersangka Korupsi DJKA
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah rampung melakukan pemeriksaan kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait kasus suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Ternyata, KPK mencecar Hasto soal pertemuan dengan tersangka kasus tersebut.
"Informasi yang kami dapatkan dari penyidik adalah terkait klarifikasi pertemuan Saudara HK dengan Saudara Harno dan penugasan terkait kereta api ke Saudara Harno melalui Saudara YA (Yoseph Aryo Adhi Dharmo)," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Diketahui, Harno Trimadi merupakan salah satu tersangka kasus DJKA. Dia telah divonis 5 tahun penjara di kasus tersebut pada 11 Desember 2023.
Meski begitu, KPK belum bisa menjelaskan indikasi adanya komunikasi antara Hasto dengan tersangka kasus DJKA tersebut. Sebab, pemeriksaan tiap saksi di kasus KPK selalu berdasarkan pada kecukupan alat bukti.
"Itu tidak terinfo ke kami karena sudah masuk materi penyidikan. Tetapi intinya adalah seputar pertemuan, apakah pertemuan itu diketahui oleh penyidik dari informasi barang bukti elektronik, chat, maupun saksi atau pihak lain, itu belum terinfo ke kami," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah rampung memeriksa Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terkait kasus dugaan korupsi proyek jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan. Hasto mengaku telah dicecar 21 pertanyaan oleh Penyidik KPK.
"Jadi saya telah memberikan keterangan yang sebaik-baiknya, ada sekitar 21 pertanyaan termasuk biodata yang memerlukan waktu 35 menit untuk mengisi biodata tersebut," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di KPK pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Hasto mengatakan bahwa penyidik mencecar soal ada atau tidaknya komunikasi dengan para tersangka kasus korupsi DJKA. Ia diperiksa dalam kondisi yang nyaman bersama dengan Penyidik KPK.
“Dari 21 pertanyaan yang diberikan kepada saya tersebut, berkaitan apakah saya kenal baik dengan salah satu yang ditetapkan tersangka saudara Harno. Dan saya berikan keterangan bahwa saya tidak memiliki handphone yang bersangkutan, tidak pernah melakukan komunikasi secara intens," kata Hasto.
Hasto pun mengaku tidak ingat jelas pernah bertemu dengan para tersangka kasus korupsi DJKA. Sebab, jabatan sebagai Sekjen PDIP membuat dirinya kerap bertemu dengan banyak orang. Politikus PDI Perjuangan itu menyebut tidak ada cecaran soal adanya aliran dana yang masuk ke PDIP maupun pihak lainnya.
"Saya katakan bahwa saya tidak melakukan hal tersebut (memerintah dan mengarahkan soal proyek DJKA), sehingga seluruh klarifikasi sudah diberikan dengan baik dan juga tidak ada urusan dana yang disampaikan ke partai," kata Hasto.