Bahlil Lahadalia: Mazhab Saya Kompetisi, Tak Pernah Jabatan Pemberian

Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA - Politikus Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia resmi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Senin 19 Agustus 2024. Bahlil maju di bursa calon orang nomor satu di partai beringin, setelah ketum sebelumnya, Airlangga Hartarto mengundurkan diri. 

Bahlil mengklaim telah mendapat 469 suara dukungan dari 558 pemilik hak suara di Golkar. Selanjutnya berkas pencalonan tersebut diserahkan Bahlil ke Ketua Steering Committee Adies Kadir di DPP Golkar.

Meski disebut sebagai calon terkuat, Bahlil mengaku tidak takut bersaing dengan calon ketua umum lainnya di Munas Golkar. Ia biasa bersaing untuk mendapatkan suatu jabatan.

"Kebetulan mazhab saya, mazhab saya mazhab kompetisi. Tidak pernah jabatan pemberian dan seluruh jabatan kita kompetisi," ujar Bahlil Usai menyerahkan berkas di DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin 19 Agustus 2024. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mencalonkan diri untuk jabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Senin 19 Agustus 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Bahlil mengatakan bahwa semangat dinamika politik di Golkar memang berkompetisi. Sehingga kehadiran Ridwan Hisjam, yang juga maju sebagai caketum Golkar bukan suatu masalah bagi dirinya.

"Yang mengikuti kompetisi selain saya, itu saya pikir dalam demokrasi di Golkar, itu biasa-biasa saja. Tidak usah untuk diperdebatkan," ujarnya. 

Bahlil mengatakan niatnya untuk menjadi Ketum Golkar sudah sejak setahun lalu. Bahlil mengaku akan ambil bagian jika ada kesempatan sebagai calon ketum di Golkar.

"Ikhtiar saya 1 tahun 3 bulan, saya pernah menyampaikan ke teman-teman media, insyaallah kalau ada kompetisi di Partai Golkar, maka saya akan ikut menjadi salah satu peserta di kompetisi tersebut," ujar Bahlil.

Bahlil optimistis pada kesempatannya untuk duduk di kursi Nomor 1 pimpinan Golkar, sebab ia mengklaim mendapat 80 persen suara dukungan dari pemilik hak suara di Golkar.

"Hari ini saya membawa SK saya, saya nggak pernah menjadi pengurus DPP, tapi saya pernah menjadi pengurus DPD Golkar Provinsi Papua 2009-2014, dan SK-nya ditandatangani Pak Aburizal Bakrie dan Pak Idrus Marham, Kedua, saya membawa dukungan 469 suara pemilih suara dari total 558, artinya sudah melebihi dari hampir 80 persen. Saya juga membawa surat pernyataan tidak pernah masuk di partai lain dengan mengikuti PDLT," tegasnya yakin