Suasana Rumah Dokter Korban Perundungan Senior, Ada Karangan Bunga dari FK Undip

Karangan bunga di kediaman dokter AR di Tegal, Jawa Tengah
Sumber :
  • Tri Handoko

Tegal, VIVA – Rumah dokter muda AR (30) di Jalan Waringin, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, tampak sepi dan tertutup rapat. Pintu pagar rumah serta pintu samping yang mengarah ke gang tetap tertutup, dengan lampu teras yang masih menyala. Ketika awak media mengunjungi rumahnya pada Jumat pagi (16/08/2024), tidak ada seorang pun yang membukakan pintu.

Menurut salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya, dr AR selama ini tinggal bersama orang tuanya serta adik perempuannya, yang juga seorang dokter.

“Keluarganya memang jarang keluar rumah. Mereka baik dan selalu menyapa tetangga jika bertemu. Almarhumah dikenal sebagai seorang kutu buku, yang banyak menghabiskan waktu di rumah untuk belajar,” jelas tetangga tersebut.

Dokter RSUD Kardinah dimakamkan di TPU Mbah Panggung, Kota Tegal, Jawa Tengah

Photo :
  • Tri Handoko

Dari pantauan, menunjukkan bahwa sejumlah karangan bunga masih terus berdatangan di rumah dr. AR. Di hari sebelumnya, beberapa karangan bunga tampak menumpuk di depan rumah tanpa dipasang oleh pihak keluarga. Salah satu karangan bunga terbaru berasal dari Dekan dan Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) Semarang, yang dipasang di pagar depan rumah almarhumah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dr. AR, yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro Semarang, ditemukan meninggal dunia bunuh diri di kosannya di Kota Semarang pada Senin malam (12/08/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazahnya tiba di rumah duka pada Selasa pagi (13/08/2024) pukul 10.00 dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Panggung Kota Tegal sekitar pukul 14.00.

Menurut informasi, dr. AR diduga mengalami perundungan oleh seniornya selama mengikuti PPDS Anestesi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat yang mengindikasikan bahwa kematian dr. AR mungkin disebabkan oleh bullying, dan saat ini sedang dilakukan investigasi. Kemenkes juga menghentikan sementara program PPDS di Undip Semarang sebagai bagian dari penyelidikan terkait kasus ini. dr AR diketahui bekerja sebagai ASN di RSUD Kardinah Kota Tegal. (Tri Handoko/Tegal)