Deretan Baju Adat Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR, Mulai dari Suku Bugis sampai Betawi

Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kebiasaannya untuk mengenakan baju adat dari berbagai suku di Indonesia saat sidang tahunan MPR setiap 16 Agustus dan upacara 17 Agustus Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tradisi mengenakan pakaian adat ini dimulai Jokowi sejak tahun 2017 lalu, untuk sidang MPR yang digelar tahun ini, menjadi jabatan terakhir Jokowi sebagai presiden dua periode.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tiba di Kompleks Parlemen sekitar pukul 08.56 WIB. Jokowi datang dengan didampingi sang istri, Iriana Jokowi. Jokowi tampak mengenakan baju adat Betawi.

Sekadar informasi, sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia (MPR) RI menjadi agenda tahunan yang dilakukan guna memfasilitasi lembaga negara menyampaikan laporan kinerjanya kepada masyarakat.

Berikut ini deretan baju adat yang dipakai Jokowi saat sidang tahunan MPR :

1. Baju Adat Suku Bugis: 2017

Tahun 2017 menjadi tahun pertama Jokowi mengenakan baju adat, ia mengenakan baju adat Suku Bugis dari Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ciri khas pakaian adat Bugis-Makassar adalah nuansa ketimur-timuran yang dipadukan dengan corak lokal khas masyarakat Makassar

Pada tahun 2019, Jokowi kembali mengenakan baju adat, adapun adat yang dipilihnya dari suku Sasak yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baju adat Sasak yang dikenakan Jokowi bernama Pegon, Pegon terlihat seperti model jasnya Eropa karena merupakan akulturasi dan terpengaruh dari tradisi Jawa dan jas Eropa.

Jokowi kembali mengenakan baju adat di tahun 2020, pada saat itu Jokowi mengenakan baju adat Suku Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pakaian adat untuk pria Suku Sabu terdiri dari kemeja putih lengan panjang, selendang, dan bawahan. Selendang tersebut berupa sarung tenun yang diselempangkan ke bagian bahu. Sebagai pelengkap, laki-laki Suku Sabu juga biasanya menggunakan aksesoris ikat kepala berupa mahkota tiga tiang dari emas.

Jokowi kembali melanjutkan kebiasaannya mengenakan baju adat dalam sidang tahunan MPR, pada tahun 2021 Jokowi memilih pakaian adat suku Baduy, Banten.

Pakaian adat Banten terdiri atas busana tradisional khas dari suku Sunda serta suku Baduy, Jokowi tampak memakai telekung, baju kutung, dan tas selempang. Telekung adalah ikat kepala, kadang disebut 'koncer' atau 'roma'. Ikat kepala ini merupakan hasil tenun masyarakat Baduy. Kutung adalah baju putih berlengan panjang tanpa kerah, juga disebut 'jamang sangsang.

Dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Baju Paksian dari Bangka Belitung.

Dilansir Kemdikbud.go.id, Pakaian Paksian disebut sebagai hasil akulturasi dari budaya Arab, Cina, dan Melayu. Pada mulanya,  saudagar Arab yang berdagang di kawasan Bangka dan menikah dengan perempuan Tionghoa di sekitar Kota Muntok. Melalui pernikahan ini, mereka mengenalkan busana pengantin perpaduan budaya Arab dan Cina.

Presiden Jokowi kembali memakai baju adat Tanimbar dari Maluku dalam sidang Tahunan MPR RI pada tahun 2023.

Baju adat Tanimbar untuk laki-laki digunakan terdiri dari kemeja dan kain Selempang atau atau skwai beserta perhiasan. kemudian penutup kepala adalah suar bebeb ulu dan so malai yang dihiasi dengan bulu-bulu burung cendrawasih.

Pada tahun ini yang merupakan jabatan terakhir Jokowi sebagai presiden dua periode, ia memilih untuk mengenakan baju adat Betawi dari Jakarta yang dikenal dengan nama Ujung Sorong.

Jokowi mengenakan baju Ujung Serong yang terdiri atas jas tutup berwarna hitam, arloji saku, celana berwarna hitam, dan kain batik yang dikenakan pada bagian pinggang dengan ujung menyerong di atas lutut, begitupun peci hitam dan sepatu pantofel.