Istana Wakil Presiden di IKN Mulai Dibangun, Usung Tema Suku Dayak

Desain Istana Wakil Presiden di IKN
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

Penajam Paser Utara, VIVA – Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih terus berlangsung, Setelah Istana Garuda, Pemerintah mulai membangun Istana Wakil Presiden di IKN.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan Istana Wakil Presiden targetnya selesai pada Agustus 2025.

“Pembangunan Istana Wakil Presiden akan dilakukan dua tahapan dimana tahap pertama dilakukan pembangunan istana, kantor, hunian dan bangunan penunjang yang akan diselesaikan pada Agustus 2025 lalu selanjutnya di tahap kedua kita (Kementerian PUPR) akan melaksanakan lelangkan kembali.” kata Diana dikutip situs resmi IKN.go.id.

Istana Wakil Presiden dibangun mengambil tema rumah dari Suku Dayak 'Huma Betang Umai', dalam bahasa Dayak artinya rumah yang besar untuk memberi ruang bersama dan memberikan peran mengayomi seperti ibu.

Penampakan Proyek Pembangunan Kawasan IKN dari Balkon Istana Garuda.

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Dipadukan dengan konsep Tropis, Performatif, dan Regeneratif, Istana Wakil Presiden mampu menjadi bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi karbon.

Huma Betang adalah rumah adat suku dayak masyarakat Kalimantan Tengah, 'Huma' memiliki arti rumah dalam bahasa Dayak Nganju.

Sedangkan 'Betang' memiliki arti mengedepankan musyawarah dan mufakat kesetaraan sesama manusia, kebersamaan, kekeluargaan/ persaudaraan, persatuan dan taat pada hukum, sehingga tidak salah jika Huma Betang ini sebagai simbol kerukunan warga Kalimantan Tengah.

Menteri  Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menambahkan, pembangunan Istana Wakil Presiden menjadi tonggak sejarah penting dalam perjalan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia.

Pembangunan Istana Wakil Presiden ini akan dibangun secara dua tahap, tahap pertama pembangunan satu istana wapres terdiri dari istana, kantor, hunian, dan penunjang lainnya, katanya lagi, yang ditargetkan rampung pada Agustus 2025.

Kemudian setelah selesai pembangunan tahap satu istana wapres, Kementerian PUPR kembali melakukan lelang proyek untuk pembangunan tahap dua istana wapres.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menambahkan, pembangunan Istana Wapres harus mengedepankan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan serta dalam proses pembangunannya agar meminimalisir kerusakan alam.

“Aplikasikan teknologi hijau melalui penggunaan material yang berkelanjutan sehingga istana yang dibangun tidak hanya bagus secara fisik, tetapi juga harmonis dengan alam sekitar,” bilang Ma'ruf Amin seperti dilansir situs resmi Wakil Presiden RI.

Wapres berharap proyek ini dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan peluang kerja dan usaha, yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.