Anies Bantah Tenggat 40 Hari Cari Koalisi, Jubir PKS: Konfirmasi ke Pimpinan Kami Bukan Media
- Dok PKS
Jakarta, VIVA – Melalui rekaman suara, Anies Baswedan menanggapi pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai tenggat 40 hari yang diberikan PKS untuk mencari dukungan tambahan di Jakarta. Anies mengungkapkan keterkejutannya karena ia merasa pembicaraan semacam itu tidak pernah menjadi bagian dari diskusi internal antara dirinya dan PKS.
"Sama sekali kita tidak membahas soal 40 hari dan lain-lain.Saya kaget mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, deadline 4 Agustus sebagai deadline cari partai lain. Mengapa kaget? karena memang tidak pernah dibahas. Setahu saya tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain," kata Anies dilansir dari Youtube tv One pada Senin (12/8/2024).
Anies menjelaskan bahwa diskusi antara Anies dan PKS hanya fokus pada persetujuan Muhammad Sohibul Iman (MSI) sebagai calon wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta.
Anies menyatakan dukungannya terhadap keputusan PKS serta kesiapan untuk berkolaborasi dengan MSI sesuai keputusan rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS saat bertemu dengan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.
"Rabu sore 31 Juli, saya berjumpa dengan Pak Presiden (Syaikhu). Dalam pertemuan itu, saya sampaikan bahwa saya siap berjuang bersama Pak MSI sebagaimana yang diputuskan di DPTP," kata Anies.
Mendengar rekaman suara Anies dari beberapa media, Juru Bicara PKS, M Kholid merasa tidak perlu memperdebatkan masalah teknis soal tenggat waktu 40 hari untuk mencari koalisi.
Kholid menyarankan agar Anies langsung menghubungi pimpinan PKS, Ahmad Syaikhu, untuk melakukan klarifikasi mengenai isu tersebut daripada berbicara ke beberapa media.
“Saya pikir kita tidak perlu berpolemik terkait hal-hal yang teknikal. Kalau Mas Anies ingin melakukan konfirmasi bisa langsung komunikasi dengan pimpinan kami,” kata Kholid.
Jubir PKS itu menegaskan bahwa seharusnya tidak ada masalah antara Anies dan Ahmad Syaikhu untuk berkomunikasi secara langsung, tanpa harus menggunakan media perantara seperti rekaman suara (voice note).
“Mas Anies dan PKS Insya Allah kita bisa berkomunikasi dengan baik. Seharusnya tidak ada hambatan untuk berkomunikasi secara langsung, tanpa melalui medium dengan voice note dan sebagainya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kholid menjelaskan PKS berupaya menjalin dialog dengan berbagai pihak untuk kepentingan politik bersama, termasuk komunikasi dengan Anies Baswedan, sebagai amanah yang diberikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
“Di PKS kemarin kita sudah musyawarah majelis syuro, di dalam musyawarah ada amanah kepada DPP PKS untuk membangun komunikasi politik dengan seluruh pihak, dengan seluruh pimpinan partai politik, tokoh bangsa, dan sebagainya,” ungkap Kholid.