Akademisi Kaltim: Upacara HUT Kemerdekaan di IKN Jadi Catatan Sejarah Bangsa Indonesia

Penampakan Proyek Pembangunan Kawasan IKN dari Balkon Istana Garuda.
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Samarinda, VIVA – Akademisi dari Universitas Mulawarman Samarinda, Rosmini, menyebut upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024 nanti bakal dicatat dalam sejarah bangsa Indonesia. Sebab untuk pertama kalinya upacara HUT Kemerdekaan RI tidak digelar di Jakarta, melainkan di IKN Kalimantan Timur.

"Ini akan jadi catatan sejarah karena untuk pertama kalinya upacara HUT RI dilaksanakan di IKN. Kondisi sarana dan prasarananya memang belum sesempurna di Jakarta karena masih dalam tahap pembangunan, tapi mudah-mudahan tidak mengganggu roh atau nyawa dari upacara itu sendiri," kata Rosmini, saat dihubungi, Rabu, 7 Agustus 2024.

Rosmini mengatakan masyarakat Kalimantan Timur sangat senang dan antusias karena upacara HUT Kemerdekaan RI dilaksanakan di IKN. Menurut dia, masyarakat akan ikut menjaga situasi di IKN tetap kondusif, termasuk dari ancaman terorisme yang mungkin saja terjadi. Ia pun mengapresiasi langkah yang dilakukan lembaga-lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menjaga keamanan di IKN dari ancaman terorisme.

"Saya rasa situasi di Kalimantan Timur aman-aman saja. Tapi pengamanan upacara HUT RI pasti akan dilakukan secara berlapis karena banyak pejabat negara yang hadir. Dengan segala upaya dan juga teknologi yang dimiliki, aparat keamanan pasti bisa mendeteksi jika ada ancaman. Kami sebagai masyarakat juga akan ikut serta mengamankan dan menyukseskan acara itu," ucap dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman ini.

Lebih lanjut Rosmini menyatakan pembangunan IKN telah memberikan dampak yang sangat positif bagi kehidupan masyarakat di Kalimantan Timur. Dampak positif yang paling terlihat adalah kemajuan dalam bidang infrastruktur di Kalimantan Timur, terutama pembangunan jalan. 

"Pembangunan jalan itu membuat beberapa wilayah di Kalimantan Timur akhirnya bisa terkoneksi. Apalagi ada juga jalan tol, sehingga kabupaten yang satu dengan yang lain bisa semakin terkoneksi dengan baik," ujar Rosmini.

Rosmini berharap pembangunan IKN ke depannya bisa berjalan dengan baik. Ia juga berharap pemerintah bisa terus konsisten dengan kebijakan mempertahankan 70 persen wilayah IKN sebagai hutan atau area hijau.

"Menjaga lingkungan itu penting. Dengan menjaga lingkungan kita bisa sehat, kita bisa juga melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, kita juga bisa hidup berdampingan dengan alam," kata Rosmini.

Hal senada disampaikan Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Zamroni. Menurut dia, masyarakat Kalimantan Timur merasa senang dan bangga karena acara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI dilaksanakan di IKN.

"Kami sebagai masyarakat Kalimantan Timur menyambut baik acara HUT RI di IKN tersebut. Bagi kami, acara itu menandakan bahwa pembangunan IKN terus berjalan dan mudah-mudahan sesuai rencana," kata Zamroni, saat dihubungi, Jumat, 9 Agustus 2024.

Mengenai pengamanan acara, Zamroni menilai aparat mulai dari Kepolisian RI (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pasti akan melakukan penjagaan yang maksimal. Sebagai contoh, dengan mengerahkan tambahan personel dari wilayah di sekitar IKN seperti Balikpapan dan Samarinda untuk menjaga keamanan selama acara HUT RI. "Saya rasa aparat akan maksimal dalam hal keamanan dan mudah-mudahan akan aman-aman saja," ujarnya.

Zamroni pun menyambut positif keterlibatan BNPT dalam mengamankan peringatan HUT RI di IKN tersebut. Menurut dia, keterlibatan BNPT sangat penting lantaran ancaman terorisme bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

"Keterlibatan BNPT sangat diperlukan. Secara umum, Kalimantan Timur memang aman. Tapi radikalisme dan terorisme kan bahaya laten yang bisa terjadi kapan saja. Apalagi Kalimantan Timur berbatasan dengan wilayah negara lain sehingga rawan gerakan radikalisme dan terorisme. Karena potensinya ada, maka perlu penanganan yang serius dengan melibatkan BNPT," ucap Zamroni.