Tim Dokter Forensik Investigasi Lokasi Penemuan Jasad Afif Maulana
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
Padang, VIVA – Tim dokter forensik independen dari Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI), mendatangi lokasi temuan pertama jasad Afif Maulana yang tewas diduga akibat mendapatkan tindakan kekerasan oknum aparat Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Jumat, 9 Agustus 2024.
Lokasi yang dikunjungi tak lain adalah Jembatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat. Pantauan di lokasi, tim dokter forensik itu melakukan investigasi, di area bawah jembatan, aliran sungai batang Kuranji maupun di atas jembatan.
Selama proses investigasi berlangsung, awak media dilarang untuk mendekat. Bahkan ruas jalan sepanjang Jembatan Kuranji ditutup dan dialihkan. Tampak pula Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, KPAI hingga Kementerian PPA berada di lokasi memantau berlangsungnya investigasi itu.
Saat diwawancara, Benny Mamoto, tak banyak memberikan pernyataan. Ia hanya menyebutkan, jika kehadiran Kompolnas dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) hari ini untuk memastikan semua proses sudah berjalan baik dan lancar.
"Untuk hasil biar ahlinya yang berbicara, kita tunggu saja. Karena mereka (tim forensik) yang melakukan untuk menambah masukan informasi ketika nanti dikaitkan dengan hasil autopsi ulang kemarin," kata Benny Mamoto, Jumat 9 Agustus 2024.
Sebelumnya, upaya penyelidikan medis yang dilakukan tim dokter forensik independen dari Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI), tak hanya selesai pada proses ekshumasi dan autopsi ulang alias bedah mayat terhadap jenazah Afif Maulana (13 tahun).
Menurut Ketua Tim Dokter Forensik, Dr. dr. Ade Firmansyah Sugiharto, usai ekshumasi dan autopsi ulang jenazah Afif Maulana yang dilakukan pada Kamis 8 Agustus 2024, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lokasi tempat ditemukannya jenazah Afif Maulana pertama kali.
"Jenazah ini sudah dikuburkan kurang lebih dua bulan. Tentunya, hal-hal yang kami temukan pada autopsi ulang ini harus ditindaklanjuti dengan berapa hal. Besok dilakukan pemeriksaan di lokasi ditemukannya jenazah," kata Ade.
Ade mengatakan, pemeriksaan di lokasi temuan jenazah Afif itu bertujuan untuk melihat, mengukur dan menganalisa kondisi di lapangan agar kemudian tim bisa menganalisa efek atau pun geomekanika yang terjadi pada tubuh jenazah sehingga analisis yang dilakukan tepat.
"Kedua kami juga akan melakukan pemeriksaan pada dokumen, saksi-saksi yang sudah diberikan agar kami juga bisa dapat gambaran secara detail bagaimana kejadian itu. Dan nanti, tentunya kami akan analisa apa yang kami temukan pada tubuh jenazah," ujarnya.
Menurut Ade, langkah-langkah selain ekshumasi dan autopsi ulang ini penting dilakukan agar pihaknya mendapatkan gambaran lengkap tentang mekanisme terjadinya perlukaan.”Sehingga nantinya, mekanisme kematiannya lancar, kematiannya pun bisa kita tegakkan dengan keilmuan forensik dan medikolegal yang sebaiknya,” ujarnya.
"Jadi proses ini tidak hanya berakhir di autopsi ulang ini. Tapi juga pemeriksaan tadi. Dan tentu juga pemeriksaan-pemeriksaan penunjang untuk menegakkan hal-hal yang kami dapat dari tubuh jenazah," ujarnya.