Penduduk RI Meningkat di Semester I 2024, Kemendagri: Mayoritas Beragama Islam

Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta, VIVA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengeluarkan hasil dari data Data Kependudukan Bersih (DKB) Semester I Tahun 2024. Penduduk Indonesia di Semester I dinyatakan bertambah dengan total penduduk sebesar 282.477.584 jiwa.

Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi mengatakan dari jumlah peningkatan penduduk Indonesia, mayoritas penduduk beragama Islam. Ia menyebut persentase tersebut mencapai 87,08 persen dari total populasi.

"Kristen mengikuti dengan jumlah 7,4%, sementara Katolik mencakup 3,07% penduduk. Agama Hindu diikuti oleh 1,68% populasi, dan Buddha mencakup 0,71%. Kelompok minoritas lainnya termasuk penganut Kepercayaan dan Khonghucu, masing-masing dengan persentase 0,03%," ujar Teguh Setyabudi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Rabu 7 Agustus 2024.

Ilustrasi aksi umat Islam di Jakarta.

Photo :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

Teguh juga menyebutkan bahwa status perkawinan di Indonesia di semester I 2024 ini terdapat perbedaan yang signifikan. 

Ia menuturkan laki-laki mendominasi kategori status belum kawin, menunjukkan bahwa lebih banyak pria yang belum menikah dibandingkan dengan wanita. Sebaliknya, perempuan lebih banyak berada dalam status kawin dibandingkan dengan laki-laki. 

"Data ini memberikan gambaran mengenai struktur demografis dan dinamika sosial di Indonesia, serta dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam perencanaan dan kebijakan pembangunan," kata Teguh.

Jawa Barat Wilayah Paling Banyak Penduduknya

Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi mengatakan bahwa dari peningkatan penduduk di Indonesia terbagi dalam sejumlah wilayah. Ia menyebut Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah yang paling banyak penduduknya dengan total 50.489.208 jiwa.

"Diikuti oleh Jawa Timur yang memiliki 41.714.928 jiwa dan Jawa Tengah dengan 38.280.887 jiwa. Ketiga provinsi ini menunjukkan konsentrasi populasi yang tinggi, sering kali dipengaruhi oleh urbanisasi dan aktivitas ekonomi yang signifikan," ujar Teguh Setyabudi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.

Teguh menjelaskan Provinsi Papua Selatan menjadi wilayah yang paling kecil penduduknya dengan total 545.861 jiwa. Kemudian diikuti Papua Barat dengan 569.910 jiwa dan Papua Barat Daya dengan 616.132.

"Provinsi-provinsi ini menunjukkan kepadatan populasi yang jauh lebih rendah, yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti aksesibilitas dan tingkat pembangunan infrastruktur," kata Teguh

Selanjutnya, Kemendagri mencatat untuk tingkat kabupaten atau kota, Kabupaten Bogor menempati urutan teratas dengan jumlah penduduk sebanyak 5.664.537 jiwa, disusul oleh Kabupaten Bandung dengan 3.773.104 jiwa dan Kabupaten Tangerang yang memiliki 3.373.149 jiwa. 

"Kabupaten-kabupaten ini menunjukkan konsentrasi populasi yang tinggi, sering kali karena faktor urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Di sisi lain, kabupaten dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kabupaten Supiori dengan 27.159 jiwa, Kabupaten Tana Tidung yang memiliki 29.291 jiwa, dan Kabupaten Kepulauan Seribu dengan 30.414 jiwa. Kabupaten-kabupaten ini menunjukkan angka populasi yang lebih rendah, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lokasi geografis yang terpencil dan tingkat aksesibilitas yang terbatas.

Ilustrasi-Penduduk Aceh

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

Jumlah penduduk Indonesia akan terus mengalami peningkatan secara signifikan dari semester ke semester. Dalam Semester I tahun 2024 ini, jumlah penduduk meningkat 1,6 juta dibandingkan semester I dan II tahun 2023.

Teguh menyebutkan peningkatan jumlah penduduk ini menggambarkan dinamika demografi yang terus berkembang dan menunjukkan perlunya strategi perencanaan pembangunan yang adaptif.