Luhut ke Jokowi: Selamat Jalan Pak, Bapak Akan Jadi Kenangan

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat peresmia Pabrik Bahan Baterai Lithium
Sumber :
  • Youtube Setpres

Jakarta, VIVA - Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan selamat jalan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang segera pensiun pada 20 Oktober 2024. 

Hal itu diutarakan Luhut saat sambutan peresmian Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, yang siarkan juga melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 7 Agustus 2024.

"Saya kalau boleh mungkin sentimentil, selamat jalan Pak, Bapak akan menjadi kenangan, walaupun masih 2-3 bulan Pak Presiden, tapi saya kira acara penting semacam ini buat saya pribadi sangat menyentuh," kata Luhut. 

Dalam kesempatan itu, Luhut juga menjelaskan keberhasilan Indonesia membangun hilirisasi, mengembangkan ekosistem mobil dan baterai. Menurut dia, semua itu merupakan arahan dari Presiden Jokowi.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hormat ke Presiden Jokowi di Kendal

Photo :
  • Youtube Setpres

"Saya masih ingat betapa bapak presiden dulu memutuskan untuk kita membanned ekspor nikel yang banyak sekali pro kontra, tapi Bapak Presiden dengan keputusan bapak waktu itu, tahun lalu ekspor kita sudah lebih dari 34 miliar dolar (AS), jadi angka yang sangat besar. Kita lihat kalau proses ini terus jalan tahun 2027, kita akan bisa meningkatkan sampai 30 miliar dolar ekspor kita, dan ini akan buat ekonomi indonesia jadi penting," ujarnya.

Luhut menyebut Jokowi merupakan Presiden yang meletakan dasar Indonesia menjadi negara industrial. Menurutnya, Presiden Jokowi telah menjadi pemimpin meninggalkan legacy yang baik. Dia juga mengklaim, hal itu tak mudah diikuti orang lain.

"Saya percaya Bapak Presiden, sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa Bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi, tidak hanya pengekspor material," kata Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menceritakan percakapannya dengan Presiden Jokowi terus melawan gugatan Uni Eropa terkait ekspor biji nikel. Saat itu, Indonesia sampai kehilangan 1,5 miliar dolar AS. 

"Tapi, sekarang buahnya kita disegani kita dihormati, teknologi kita akan bagus dan ekspor kita meningkat,” ujarnya.

Luhut menegaskan, tidak boleh ada lagi yang menganggap enteng Indonesia. Pasalnya, Indonesia negara besar dengan sumber daya alam melimpah.

"Oleh karena itu, kita semua pembantu Presiden harus betul-betul mengawal semua peraturan dengan baik kita harus jaga kredibilitas presiden yang dibangun 10 tahun," imbuhnya.