Kata Istana Soal Joni Bocah Pemanjat Tiang Bendera yang Dulu Dijanjikan Jokowi tapi Gagal Tes TNI

Joni Ande Kala, pemanjat tiang bendera
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Joni Ande Kala atau Yohanes Gama dan akrab disapa Joni, sempat viral beberapa tahun lalu usai aksinya memanjat tiang bendera saat HUT 17 Agustus lantaran tali yang tersangkut. Saat masih kecil itu, Joni sampai dibawa ke Istana dan bertemu Presiden Jokowi. Dia mengutarakan keinginannya untuk menjadi anggota TNI.

Beberapa waktu lalu, Joni yang mengikuti seleksi test TNI, dinyatakan gagal. Untuk itu, dia meminta bantuan Presiden Jokowi hingga terungkit lagi janji yang dulu.

Menyikapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengaku baru mengetahui kabar Joni tersebut. Ia menilai tes seleksi TNI memiliki parameter tersendiri.

"Ya mungkin karena ada parameter juga ya, saya nggak tahu. Tapi akan cek. Tentu saja kan ada proses seleksi (masuk TNI)," kata Mensesneg Pratikno di Kemensetneg, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2024.

Sebagai informasi, Joni Ande Kala, seorang bocah berusia 14 tahun pada tahun 2018, menjadi viral karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali bendera yang tersangkut di puncak tiang setinggi 15 meter.

Aksi itu dilakukan pada saat upacara HUT Kemerdekaan Ke-73 RI di lapangan Pantai Motaain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT. Lokasinya kurang dari satu kilometer dari perbatasan Timor Leste.

Aksi heroik Joni mendapat pujian besar dari masyarakat dan warganet. Dia bahkan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk bantuan dari Presiden Jokowi berupa janji akan mempermudah proses Joni saat ia ingin menjadi abdi negara. Namun, Joni justru gagal pada percobaan pertamanya mengikuti tes Bintara TNI.

Dalam sebuah video pendek yang diunggah di akun TikTok @agustinus_nahak, Joni mengingatkan janji yang pernah diberikan oleh Jokowi. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Atambua, Joni memutuskan untuk berkomitmen menjadi abdi negara dengan memilih jalur Bintara TNI.

Setelah mengikuti proses seleksi untuk pertama kalinya, Joni dinyatakan tidak lolos dan disarankan untuk mencoba lagi di tahun berikutnya. Kegagalannya ini tentunya membuat Joni merasa sangat kecewa.

"Tahun 2024 saya mengikuti tes (TNI), saya gagal," kata Joni.

Dalam video tersebut, Joni yang mengenakan kemeja putih secara terbuka meminta bantuan, dengan menyebut nama-nama pejabat tinggi TNI, termasuk Panglima TNI dan Presiden Jokowi.

"Saya mohon bantuan kepada bapak Presiden bersama bapak Panglima dan juga jajarannya. Saya mohon bantuan untuk meluluskan saya menjadi anggota TNI, sekian dan terima kasih," jelasnya.

Joni diketahui pergi ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi Penerimaan Bintara TNI AD Tahun 2024. Ia mengungkapkan bahwa kegagalannya dalam menjadi anggota Bintara TNI disebabkan oleh masalah tinggi badan, sehingga dia diminta untuk kembali mempersiapkan diri guna mengikuti seleksi di tahun mendatang.

"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," terangnya.

Pemuda 19 tahun itu lantas merasa sangat kecewa dengan kegagalannya, karena sebelumnya ia percaya bahwa janji yang diberikan oleh Presiden akan benar-benar mempermudah prosesnya untuk menjadi abdi negara.