Lewat Gerbangtara, Masyarakat Diajak Gotong-Royong Terlibat Bangun IKN
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta, VIVA – Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Laurentius Patria mengungkap cara menciptakan ruang bagi masyarakat sipil agar saling menguatkan dan terlibat secara bermakna dalam pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara).
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membuka ruang partisipasi dan kolaborasi seluas mungkin, terutama untuk memperkuat representasi masyarakat lokal dalam setiap proses pembangunan IKN. Berangkat dari hal tersebut, berbagai kelompok masyarakat sipil menginisiasi konsorsium Gerbangtara (Gerakan Bangun Nusantara).
“Saya membayangkan, Gerbangtara dapat menjadi momentum gotong-royong yang baik, di mana setiap pihak dapat berkontribusi secara optimal," kata dia, Senin, 5 Agustus 2024.
Gerbangtara adalah bentuk kolaborasi multipihak dari unsur swasta juga organisasi masyarakat sipil yang didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait, seperti Otorita Ibu Kota Nusantara, Kantor Staf Presiden, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Kementerian Investasi/BKPM. Gerbangtara diluncurkan bersamaan dengan ASN Fest, yang merupakan program tahunan Komunitas Abdi Muda.
Koordinator Tim Strategi Komunikasi dan Kebijakan Kemenpora RI, Wildanshah menyampaikan bahwa pelaksanaan launching Gerbangtara dan ASN Fest melibatkan berbagai kementerian dan lembaga adalah bentuk konkret implementasi Perpres 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.
"Sebagai kementerian yang menjadi orkestrator sektor kepemudaan di Indonesia, Kemenpora memegang peran penting untuk mendorong kolaborasi lintas kementerian dan lembaga negara, terutama dalam menyukseskan pembangunan IKN yang selaras dengan Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda, saya yakin dibulan kemerdekaan ini, antusiasme generasi muda terhadap IKN akan semakin besar” ujar Wildanshah.
Sementara itu, Koordinator Konsorsium Gerbangtara, Aie Natasha menambahkan, Gerbangtara hadir untuk memobilisasi dan mengorkestrasi potensi serta talenta bangsa untuk membantu membangunan IKN.
“Saya harap pembangunan IKN tidak hanya melulu bicara tentang infrastruktur, tapi juga pembangunan manusia. Dan saya percaya ini adalah saat yang tepat untuk mewujudkan Indonesia senteris, dari gagasan baik jadi gerakan konkret” ujar Aie.