Cicit Syaikhona Kholil Maju Pemilihan Ketua PWNU Jatim, Gus Kikin Gagal Terpilih Aklamasi

Gus Kikin dan Kiai Makki Nasir, dua calon Ketua PWNU Jatim di arena Konferwil di Tebuireng Jombang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Jombang, VIVA – Keluar dari prediksi banyak pihak, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin hampir terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWNU Jatim masa khidmat 2024-2029 secara aklamasi.

Menjelang palu diketok oleh pimpinan sidang untuk mekanisme pemilihan dengan cara musyawarah mufakat, KH Makki Nasir dari Bangkalan tiba-tiba menyatakan siap maju sebagai calon.

Momen tersebut terjadi ketika Sidang Pleno IV pemilihan rais syuriah melalui meknisme Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) selesai dilaksanakan di arena Konferwil NU Jatim XVIII di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Dalam sidang, tim AHWA sepakat memilih KH Anwar Manshur sebagai Rais Syuriah PWNU Jatim masa khidmat 2024-2029. Hasilnya langsung disahkan saat itu juga.

Setelah itu, Amin Said Husni selaku pimpinan sidang kemudian menyampaikan bahwa agenda selanjutnya ialah pemilihan ketua tanfidziyah. Sesuai aturan, kata dia, pemilihan bisa dilakukan dengan dua cara, yakni musyawarah mufakat dan pemungutan suara.

Amin Said kemudian menawarkan kepada peserta sidang apakah setuju jika pemilihan Ketua PWNU Jatim dipilih dengan cara musyawarah mufakat atau aklamasi. Mayoritas peserta konferwil menyatakan siap. Ia lalu meminta salah satu peserta maju sebagai juru bicara.

Ketua PCNU Surabaya Masduki Toha kemudian berdiri dan menyampaikan usulannya. Di hadapan pimpinan peserta sidang, ia sepakat pemilihan ketua tanfidziyah dilakukan dengan musyawarah mufakat. 

"Untuk itu saya mengusulkan KH Abdul Hakim Mahfudz untuk menjadi Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur masa khidmat 2024-2029," kata Masduki Toha.

Pimpinan sidang kemudian menanggapi suara dari PCNU Surabaya itu. "Ketua PCNU Surabaya, mengatasnamakan seluruh PCNU se Jawa Timur, mengusulkan KH Abdul Hakim Mahfudz untuk disepakati sebagai ketua tanfidziyah," Amin Said Husni.

Salah satu Ketua PBNU itu lalu meminta peserta apakah setuju dengan usulan PCNU Kota Surabaya. Sebagian peserta menyatakan sepakat. Hampir saja palu diketok oleh Amin, Kiai Makki Nasir lalu mengacungkan tangan.

"Saya menyimak bahwa analogi gambaran lokomotif dengan gerbongnya ini sudah bagus. Tapi yang perlu diperhatikan adalah roda-rodanya ini perlu spooring. Roda depan, kanan, belakang, kiri ini sepertinya tidak nyambung," kata Kiai Makki.

"Jadi agar supaya tidak gronjal dan cepat lajunya, apalagi kalau sampai merusak rel, karena rel NU-nya sudah jelas, maka butuh spooring untuk menyelaraskan antara [roda] kiri dan kanan," tutur Kiai Makki.

"Maka saya, Muhammad Makki Nasir, mendedikasikan diri saya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua PWNU Jawa Timur," tegasnya.

Karena ada yang menyatakan maju sebagai calon ketua tanfidziyah, maka Amin Said sebagai pimpinan sidang menyatakan bahwa pemilihan Ketua PWNU Jatim dilaksanakan dengan cara pemungutan suara.