RSCM Bantah Ada Lonjakan Kasus Anak Cuci Darah
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA - Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo membantah adanya kenaikan kasus anak-anak yang cuci darah di rumah sakit tersebut.
RSCM dalam keterangan resminya mengatakan tidak ada kenaikan kasus anak yang cuci darah di rumah sakit tersebut.
"Saat ini, RSCM tidak mengalami kenaikan kasus (anak cuci darah) yang tajam. Hanya kenaikan linier yang normal terjadi dari tahun ke tahun," tulis keterangan resmi RSCM yang diterima VIVA, Jumat 2 Agustus 2024.
RSCM menjelaskan peningkatan tajam mengenai cuci darah anak, sempat terjadi pada 2022.
Naiknya jumlah pasien anak cuci darah disebabkan kasus gagal ginjal akut.
Kemudian kasus anak cuci darah mereda seiring ditemukannya akar masalah gagal ginjal akut pada anak.
"Setelah tim ginjal anak RSCM menetapkan bahwa penyebabnya adalah intoksikasi etilen glikol, telah diberikan terapi yang sesuai dan akar masalah intoksikasi juga telah diselesaikan," tulisnya.
Diketahui sebelumnya ramai di media sosial X yang menjelaskan banyak anak harus menjalani cuci darah di RSCM.
Hal tersebut kemudian dibantah Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi RSCM Eka Laksmi Hidayati yang mengungkapkan, saat ini ada 60 pasien anak yang rutin menjalani prosedur dialisis untuk menggantikan fungsi ginjal.
Namun, tidak semua anak tersebut menjalani cuci darah, dari 60 pasien anak, ada 30 anak yang harus cuci darah. Dan juga ada anak yang menggunakan dialisis dengan mesin untuk kontrol per bulan.
RSCM memiliki banyak pasien anak cuci darah lantaran menjadi tempat rujukan dari sekitar Jakarta hingga luar Pulau Jawa.