PB MDHW Kembali Dipercaya Gelar Zikir dan Doa di Istana Merdeka
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) kembali diberikan amanah untuk menjadi panitia pada acara zikir dan doa kebangsaan 79 tahun Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Sekretaris Jendral PB MDHW Ahyad Alfida’i mengatakan, pelaksanaan zikir dan doa kali ini merupakan istimewa, karena di masa akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo setelah memimpin Indonesia selama dua periode atau 10 tahun.
Menurut Ahyad, kesuksesan pemerintah saat ini di berbagai bidang merupakan buah dari kepemimpinan beliau yang dikenal tegas, pekerja keras dan dekat dengan rakyat. Dan hal-hal positif saat ini perlu dilanjutkan oleh pemerintah yang akan datang yaitu di bawah kepemimpinan Capres-Cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
“Alhamdulillah kami dari Majelis Dzikir Hubbul Wathon sudah 8 kali diberi amanah melaksanakan zikir Istana 1 Agustus,” kata Ahyad.
Acara zikir kali ini dimulai sekitar pukul 19.30 WIB dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Ibu Wakil Presiden Wury Ma'ruf Amin.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sebagai bangsa yang besar kita harus selalu bersatu padu, saling menguatkan, membantu dan mendoakan untuk kemajuan Indonesia.
Selanjutnya Presiden menyampaikan maaf atas kekurangan selama memimpin. Kepala negara mengingatkan bahwa dia hanya manusia biasa. Yang mempunyai kesempurnaan hanya Alloh SWT. Dengan lirih Jokowi mengulang kalimat tersebut sampai tiga kali.
“Dalam kesempatan yang baik ini di hari pertama bulan kemerdekaan dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkan saya dan KH. M’aruf Amin memohon maaf sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama kami menjalankan amanah sebagai presiden dan wapres RI,” kata Jokowi.
Sementara itu Ketua MUI KH. Anwar Iskandar yang mengisi tausiyah dalam acara tersebut menyampaikan bahwa bersyukur atas karunia kemerdekaan Indonesia adalah sebagai bukti terima kasih kita kepada para pendahulu bangsa.
Berterima kasih kepada para pahlawan bangsa, pendahulu-pendahulu kita adalah bukti bersyukur kepada Allah SWT. Pemimpin Bangsa mulai dari Presiden Soekarno sampai pada Presiden Ir. H Joko Widodo adalah putra-putra terbaik bangsa yang dilahirkan pada masanya.
“Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa yang dilahirkan pada masanya,” Kata Anwar Iskandar.
Selain Presiden dan Wapres, hadir dalam acara tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Hadir para Habib dan Kyai sepuh antara lain, Habib Luthfi bin Yahya, KH. Abuya Dimyati, KH. Irfa’i Nahrowi, KH. Ali Akbar Marbun, Habib Alwi Kwitang. Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar,
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan ulama muda NU Gus Kautsar dan juga Gus Iqdam.
Acara ditutup dengan doa oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di dampingi lima tokoh agama di Indonesia.