Gus Yahya Bicara Kembalikan PKB Berada di Bawah Struktur PBNU

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan adanya peluang Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB akan kembali di bawah naungan PBNU
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyebut ada peluang kalau Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, akan kembali di bawah naungan PBNU. Peluang ini menyusul rencana pembentukan panitia khusus atau pansus untuk mendalami hubungan kedua organisasi.

Dalam hal ini PBNU menggelar Rapat pleno 27-28 Juli 2024 yang menghasilkan keputusan untuk mengkaji ulang hubungan PKB-PBNU. 

Gus Yahya, sapaan akrabnya itu menunjuk Wakil Ketua Rais Aam dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.

"Apakah nanti akan dikembalikan jadi organnya NU misalnya, ya kita belum tahu. Itu soal aspirasi dan komunikasi lain sebagainya ini kan awal sekali. Kita lihat nanti," ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Minggu 28 Juli 2024. 

Mantan Jubir Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid itu menjelaskan, PKB memang pernah berada di bawah PBNU saat awal didirikan. Jelas dia, terbentuknya PKB saat itu melalui SK yang dikeluarkan PBNU lewat beberapa pengurus yang telah ditunjuk.

Ke depan, lanjut dia, PBNU akan menunggu hasil pendalaman yang akan dilakukan Kyai Anwar Iskandar dan Amin Said Husni. 

"Makanya kalau ditanya deadline ya tidak menyebut dengan pasti, jangan-jangan besok selesai masalahnya, ini dinamis sekali urusan seperti ini," ujarnya. 

Adapun keputusan untuk mendalami hubungan NU dengan PKB, dilakukan menyusul narasi konflik ketegangan hubungan antara PKB dengan PBNU.

"Saya harus saya sampaikan terus terang bahwa ada banyak konflik-konflik. Ada dari para peserta pleno, dan kemudian untuk mencari jalan, kami tidak ingin membuat langkah yang tergesa-gesa terkait dengan ini. Maka, kemudian pleno memberikan mandat kepada dua orang," jelasnya. 

Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, sebelumnya berencana untuk membentuk tim lima atau semacam panitia khusus (pansus) tentang PKB. Nantinya tim ini merupakan upaya PBNU untuk meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB ke pemilik sahnya yakni PBNU.

Gus Ipul menilai elit PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal ketika PKB didirikan. Dan juga ada upaya yang nyata dan sistematis yang dilakukan elit PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.

"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elit-elit PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," ujarnya.