Bupati Nina Agustina Beberkan Upaya Tingkatkan PAD Indramayu

Bupati Indramayu Nina Agustina (kiri)
Sumber :
  • Istimewa

Bandung - Para Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bupati, wali kota, perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta unsur lainnya, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah se-Provinsi Jabar.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin langsung Rakor yang berlangsung pada Jumat, 19 Juli bertempat di Aula Barat Gedung Sate, Bandung itu. Dalam rakor tersebut Mendagri Tito membahas upaya strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah kabupaten/kota sebagai pembelanjaan yang efektif dan efisien.

Mendagri Tito mengatakan, pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat harus menggenjot realisasi pendapatan daerah. Pemerintah harus menghasilkan PAD yang lebih besar dibandingkan pada anggaran belanja demi terciptanya suatu kemandirian pendapatan.

Bupati Indramayu Nina Agustina

Photo :
  • Istimewa

“Saya mendorong supaya pendapatan lebih ditingkatkan lagi diantaranya dengan menghidupkan sektor swasta jadi dibuat baik untuk pengusaha bukan hanya besar sedang kemudian menengah ya kecil dan termasuk yang pedagang harian ultra mikro ini,” katanya.

Sementara itu, Nina Agustina yang mewakili Kabupaten Indramayu sebagai Bupati memaparkan, bahwa hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinannya, terus berupaya dalam menerapkan strategi peningkatan PAD.

"Diantaranya kami memberikan ruang kemudahan dan menggelar karpet merah bagi para investor yang akan berinvestasi. Selanjutnya menginventarisir berbagai potensi pendapatan yang ada di masyarakat," paparnya.

Dengan cara tersebut dirasa Bupati Nina Agustina merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan PAD sesuai arahan dari Mendagri Tito.

"Saya rasa cukup ampuh cara tersebut. Untuk itu sekali lagi saya sampaikan dibutuhkan sinergitas antara Pemkab, perangkat pemerintah lainnya, bersama juga dengan masyarakat. Tujuannya tentu untuk kemajuan Indramayu dan kesejahteraan masyarakat Indramayu," tuturnya.

Tito menambahkan, realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga semester I tahun 2024, mencapai 48,88 persen.

“Realisasi pendapatan Jawa Barat relatif cukup bagus semua. Di atas nasional,” ucapnya.

Sementara mengenai realisasi belanja Pemprov Jabar, Tito menilai pada semester I APBD 2024 sudah cukup maksimal. Di mana Pemprov Jabar telah melakukan realisasi belanja 40,91 persen. Atau berada di urutan ketiga, di bawah Provinsi Sulawesi Barat dan Banten, dengan rerata seluruh provinsi di Indonesia sebesar 31,44 persen.

Berdasarkan info dari Kemendagri, kapasitas fiskal yang kuat ditandai dengan PAD yang lebih tinggi dari pendapatan transfer pusat. Untuk itu persentase fiskal APBD Provinsi Jabar TA 2024 berada di angka 70,14% PAD nya dari Pendapatan Transfer 29,78%.

Selain itu persentase realisasi pendapatannya, Provinsi Jabar berada di 48,88% dan kemudian realisasi belanja yaitu 40,91% sesuai target dan jadi salah satu posisi tertinggi se-Indonesia.