Pakar Yakin Program Makan Siang Gratis Jadi Momentum Perbaikan Gizi Anak Indonesia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan simulasi makan siang gratis di SMPN 2 Curug.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Pakar Kesehatan Masyarakat Indonesia Hermawan Saputra sepakat dengan ekonom yang sekaligus advokat SDGs di bawah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Jeffrey Sachs yang mengatakan program makan bergizi gratis merupakan bentuk investasi sekaligus cara yang efektif bagi negara untuk memperbaiki nutrisi masyarakatnya.

Hermawan optimis program makan siang gratis yang kini berganti nama menjadi makan bergizi gratis di pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto menjadi investasi penting dan efektif untuk perbaikan gizi.

Ketua TKD Prabowo-Gibran Kota Surabaya membagikan makan siang dan susu gratis pada seorang warga di Kelurahan Semampir, Kecamatan Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 28 November 2023.

Photo :
  • ANTARA

Menurutnya hal ini bisa menjadi momentum yang baik apa bila program makan bergizi gratis ini benar-benar dikawal dengan baik, dipercaya akan membawa Indonesia mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Efektif apabila dikawal oleh pakar kesehatan masyarakat apabila dikawal oleh praktisi gizi kesehatan, artinya makanya ini kan harus bergeser daripada kampanye makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis nah ide makan bergizi ini yang harus betul-betul memperbaiki nutrisi,” ujar Hermawan, Rabu, 10 Juli 2024.

Hermawan yang juga ketua umum PP Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) ini mengatakan harus ada intervensi pemerintah yang tepat untuk memperbaiki gizi agar anak-anak dan remaja Indonesia ke depan memiliki kognisi, inteligensi dan daya tahan tubuh yang prima.

“Jadi kita akan memiliki cita-cita Indonesia emas 2045 jadi kalau kita berusaha betul-betul melakukan intervensi spesifik dengan tepat di saat usia anak dan remaja, maka 21 tahun ke depan itu akan berpengaruh terutama berdampak kepada aspek kognisi, daya nalar, daya pikir inteligensia, aspek daya tahan tubuh dan kondisi fisik dan aspek tumbuh kembang itu sendiri menjadikan bentuk-bentuk intervensi,” ucapnya.

Melalui program ini juga Hermawan berharap dapat menjadi pintu masuk untuk pengendalian konsumsi berlebih terhadap gula, garam dan juga lemak yang mengakibatkan risiko penyakit. Pasalnya, Indonesia menjadi negara dengan tingkat diabetes tertinggi di ASEAN.

“Nah ini harus kita kendalikan risiko penyakit tidak menular sekarang kan masalah BPJS, pelayanan rumah sakit tinggi itu semua karena penyakit tidak menular dan itu sumbernya dari makanan,” imbuhnya.

Hermawan meminta supaya program makan bergizi ini tidak hanya sekedar proyek saja, tidak memperhatikan dengan detail menu makanan dan tumbuh kembang para penerima makan bergizi.

“Program ini yang paling pokok libatkan para ahli kesehatan masyarakat dan para ahli gizi kesehatan, jangan sampai hanya sekedar kasih makan semacam proyek-proyekan, terus tidak dievaluasi tidak dipantau tumbuh kembang. Perkembangan kognisi dan imunity jangan sampai ini menjadi sia-sia,” tegasnya.

“Momentum perbaikan gizi tetapi sekaligus pengendalian penyakit-penyakit lain di Indonesia memang banyak pengaruhnya asal tadi pelibatan tepat sasaran,” sambungnya.

Hermawan mengatakan, pemerintah ke depan perlu juga membentuk suatu badan atau lembaga khusus yang menangani program makan bergizi tersebut, agar program prioritas dari Prabowo – Gibran ini memiliki dampak yang signifikan.

“Makanya kalau ada pembentukan badan gizi atau institusi yang menangani itu bagus, asal ada pelibatan teknokrasi seperti ahli kesehatan masyarakat dan gizi kesehatan supaya betul-betul tidak mubazir,” katanya.

Selain itu, Hermawan juga menyampaikan perlu juga adanya penyuluhan kepada keluarga siswa agar dapat menyajikan makanan yang bergizi di rumah, namun hal itu perlu didorong dengan menjaga kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

"Jadi sebenarnya program ini hanyalah satu dari rangkaian intervensi kolaboratif untuk perbaikan gizi masyarakat secara keseluruhan. Nah momentum ini adalah penyuluhan untuk perubahan perilaku terutama penyajian menu dan pola makan yang betul-betul terbaik termasuk menghindarkan dan meminimalisir kandungan garam, gula dan lemak yang akan menghilangkan risiko penyakit masyarakat,” tutupnya.

Relawan Laskar Prabowo 08 Jakarta Beri Makanan Gratis plus Susu ke Anak

Photo :
  • Istimewa

Sebelumnya, ekonom yang sekaligus advokat SDGs di bawah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Jeffrey Sachs saat mengisi seminar publik bertajuk “Building a Sustainable Future Through Lifelong Learning and Skill Development” yang diselenggarakan Prakerja, United in Diversity Foundation (UID) dan The Sustainable Development Solutions Network (SDSN) menyampaikan program makan bergizi gratis merupakan bentuk investasi sekaligus cara yang efektif bagi negara untuk memperbaiki nutrisi masyarakat.

“Program ini adalah ide yang sangat baik dan program perbaikan nutrisi yang efektif yang dilakukan oleh negara. Dijalankan mulai dari usia dini dan bekerjasama dengan program makan sekolah,” kata Sachs.