Basarnas Tambah Satu Helikopter Lagi untuk Evakuasi Korban Tambang Emas Longsor di Gorontalo
- ANTARA
Jakarta - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengupayakan evakuasi korban longsor di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, menggunakan helikopter karena kesulitan akses keluar masuk lokasi bencana dan banyaknya jumlah korban.
Kepala Basarnas Kusworo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa malam, 9 Juli 2024, mengatakan bahwa pada masa operasi SAR hari ketiga ini sudah ada satu helikopter milik Polri untuk mengevakuasi korban.
"Kami sedang berkoordinasi dengan TNI Angkatan Udara untuk membantu penambahan heli lagi," kata dia didampingi Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso yang saat ini sedang berada di posko utama operasi SAR gabungan Desa Tulabolo Timur.
Kusworo mengungkapkan bahwa keberadaan helikopter sangat dibutuhkan karena satu-satunya cara untuk mempercepat evakuasi.
Berdasarkan hasil pantauannya akses dari posko menuju ke lokasi bencana berjarak puluhan kilometer di dalam hutan perbukitan atau setidaknya butuh waktu 4 jam sampai dengan 5 jam secara infanteri.
Menurut dia, waktu tempuh personel SAR gabungan bisa lebih lama lagi karena hujan masih terus mengguyur, kondisi tanah yang labil, dan di beberapa titik harus melintasi jembatan sehingga pihaknya kesulitan mengerahkan alat berat.
“Untuk jumlah personel total ada sebanyak 1.009 tim gabungan dalam operasi SAR ini. 30 orang di antaranya khusus mengerahkan dari regu Basarnas Spesial Grup,” imbuhnya.
Data terkini dari petugas posko utama operasi SAR gabungan di Desa Tulabolo Timur tercatat jumlah korban terus bertambah. Pada siang tadi sebanyak 114 orang, Selasa malam menjadi 131 orang.
Dari jumlah korban tersebut, dilaporkan 23 orang ditemukan meninggal dunia dan 73 orang selamat dengan luka ringan dan berat serta korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 45 orang.
Korban meninggal dunia dan luka dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Bone Bolango dan Gorontalo. Hingga sore tadi dilaporkan ada sebanyak 12 orang berhasil dievakuasi menggunakan helikopter Polri untuk selanjutnya mendapatkan perawatan medis ke rumah sakit dan identifikasi oleh tim DVI Polri di Gorontalo.
"Jumlah korban ini bisa berkembang terus. Semua upaya terbaik akan kami lakukan setidaknya dalam kurun waktu 9 hari masa operasi," kata Kusworo. (ant)