TNI Persilakan Publik Beri Bukti Keterlibatan Anggota Terkait Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta – TNI Angkatan Darat (AD) menyatakan siap menerima bukti dari publik terkait dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kematian wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, akibat kebakaran di rumahnya di Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

"Kami terbuka dan sangat berterima kasih apabila ada masyarakat yang memiliki bukti mengenai dugaan keterlibatan anggota TNI AD dalam pelanggaran hukum tersebut. Justru hal tersebut bisa membantu tugas kami dalam penyelidikan masalah," kata Brigjen Kristomei Sianturi selaku Kepala Dinas Penerangan TNI AD pada Rabu (3/7/2024). 

Ilustrasi kebakaran.

Photo :
  • Pixabay

Rico ditemukan tewas bersama istri, anak, dan cucunya pada 27 Juni 2024 sekitar pukul 03.30 WIB. Rumah berukuran 2,5 x 4 meter itu habis terbakar oleh api yang tak kunjung padam.

Dugaan keterlibatan TNI muncul karena Rico pernah mengunggah di media sosial mengenai dugaan prajurit Batalyon 125/Si'mbisa yang menjadi beking lapak perjudian. Sebelumnya, Rico juga sering menulis tentang praktik judi yang diduga dilindungi oleh anggota TNI.

Brigjen Kristomei menekankan bahwa dugaan terhadap oknum TNI harus disertai bukti yang kuat agar tidak menjadi sekadar rumor. Menurutnya, TNI AD akan menghukum prajurit yang terbukti terlibat dalam kebakaran rumah wartawan Tribrata TV itu.

"Tetapi, akan lebih baik apabila ada bukti-bukti pendukung. Sehingga, tidak berakhir sekedar rumor," imbuhnya.

Brigjen Kristomei menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut terkait tewasnya Rico beserta anggota keluarganya. Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar juga mengatakan bahwa TNI akan menunggu hasil penyelidikan polisi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

“Kami serahkan kepada yang menyelidiki saat ini. Kami menunggu semuanya. Jadi, proses ini berjalan kami menunggu lembaga yang bekerja. Kita tunggu saja mudah-mudahan semua bisa jelas dalam waktu dekat,” kata Nugraha di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (3/7/24).

Sementara itu, Tim pencari fakta Dewan Pers mengungkap bahwa Rico sempat bertemu dengan anggota TNI yang diduga memiliki lapak judi dan menjadi objek pemberitaannya. Pertemuan itu dilakukan beberapa jam sebelum kebakaran maut terjadi.

Erick menyampaikan bahwa prajurit TNI yang bertemu dengan Rico diduga meminta agar berita yang ditulis oleh Rico pada 22 Juni 2024 untuk dihapus.

Wakil Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut, Prayugo Utomo juga menelusuri kejadian ini dan menyatakan bahwa Rico sempat bersembunyi karena merasa cemas dan takut. Hal ini disebabkan adanya sekitar lima orang yang terlihat mondar-mandir di sekitar rumah Rico sebelum kebakaran terjadi.