Jawab Tantangan Mutu Pelayanan Penerbangan Haji, Garuda Indonesia Tegaskan Hal Ini

Jemaah haji terbang dengan Garuda Indonesia
Sumber :
  • dok. Garuda Indonesia

VIVA Nasional – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia secara resmi mulai melaksanakan Penerbangan Haji Fase II (Kepulangan) 1445 H/2024 M untuk memulangkan para jemaah haji kembali ke Tanah Air.

Adapun pada hari Sabtu 22 Juni 2024, yang merupakan hari pertama pelaksanaan Fase Pemulangan Haji 1445/2024, Garuda Indonesia menerbangkan sedikitnya 3.300 jemaah haji untuk kembali ke Indonesia, yang berasal dari 9 kloter dengan 5 kota debarkasi, yaitu Lombok (1 kloter); Jakarta (2 kloter); Solo (4 kloter); Banjarmasin (1 kloter); dan Makassar (1 kloter).

Penerbangan kepulangan dari embarkasi Jeddah/Madinah akan diberangkatkan pada tanggal 22 Juni-3 Juli 2024, sedangkan pada tanggal 4-21 Juli 2024, para jemaah akan diterbangkan dari embarkasi Madinah. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Awal pelaksanaan Fase Kepulangan Jemaah Haji Indonesia tersebut ditandai dengan penerbangan jemaah Kloter 01 asal Lombok, menggunakan GA-5201, yang diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah pada pukul 07.30 LT dengan mengangkut sekitar 393 penumpang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan berbagai kesiapan operasional untuk memaksimalkan upaya dalam menghadirkan layanan penerbangan haji yang aman dan nyaman bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

Maskapai Garuda Indonesia melayani penerbangan haji 2024

Photo :
  • Dok Kemenhub

“Sebagai maskapai yang dipercaya selama lebih dari enam dekade untuk mengoperasikan penerbangan haji bagi jemaah Indonesia, tentunya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami untuk dapat turut terlibat menjadi bagian dari momen yang telah dinantikan oleh masyarakat Muslim Indonesia dalam menyempurnakan ibadahnya,” jelas Irfan, dalam keterangannya yang diterima Tim Media Center Haji 2024.

“Hingga saat ini, Garuda Indonesia bersama seluruh stakeholders terus memperkuat komunikasi intensif untuk memastikan kesiapan layanan bagi para jemaah sejak tiba di bandara, selama perjalanan, hingga tiba di kota tujuan, sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan penerbangan,” ungkap Irfan.

“Hal itu turut mencakup kesiapan seluruh armada penerbangan haji yang telah melewati pengecekan dan perawatan menyeluruh untuk memastikan kelaikan dan keselamatan penerbangan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Perusahaan juga terus berupaya mengoptimalkan layanan bagi para jemaah, khususnya dalam memastikan operasional pemulangan jemaah berjalan lancar.

Upaya tersebut turut diselaraskan dengan koordinasi bersama stakeholder kebandaraan di Tanah Suci, khususnya Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi atau General Authority Civil Aviation (GACA), dalam kaitan persetujuan slot penerbangan.

Berkenan dengan koordinasi bersama otoritas penerbangan tersebut, guna memastikan kelancaran flow pemulangan jemaah haji, pada Fase II operasional penerbangan haji ini Garuda Indonesia juga turut menyesuaikan jadwal dan asal pemulangan para jemaah pada beberapa kloter dari Bandara Internasional Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah dan Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul-Aziz, Madinah.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat mengecek kesiapan haji

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Atas penyesuaian tersebut, Garuda Indonesia memastikan akan senantiasa mengedepankan layanan terbaik bagi para jemaah yang terdampak kondisi tersebut.

"Berbagai mitigasi operasional juga terus kami optimalkan dengan memperhatikan kesiapan aspek operasional di bandara beberangkatan dari Madinah & Jeddah,” terang Irfan.

“Kami akan terus berkoordinasi bersama otoritas penerbangan serta Kementerian Agama RI jika dirasa perlu adanya penyesuaian operasional dalam memastikan kelancaran flow pemulangan para jamaaah haji Indonesia,” jelasnya.

“Lebih lanjut, kami juga akan mengintensifkan koordinasi dengan Kementerian Agama RI serta stakeholder terkait  demi memastikan kenyamanan para jemaah yang terdampak penyesuaian tersebut dapat berjalan optimal, di antaranya dengan menyediakan akomodasi, transportasi, serta konsumsi selama perjalanan jemaah antara Madinah dan Jeddah,” tutur Irfan

"Dengan berbagai kesiapan yang telah dioptimalkan serta melalui peningkatan layanan yang terus kami selaraskan dengan evaluasi kinerja operasional di Fase Keberangkatan, kami berupaya memastikan kelancaran operasional penerbangan haji dalam Fase Pemulangan ini berjalan lancar dengan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh jemaah haji,” tutup Irfan.

Maskapai penerbangan haji Garuda Indonesia tengah melakukan ramp check

Photo :

 

Selesaikan Fase I (Keberangkatan), Garuda Catatkan Ketepatan Waktu 100 Persen di Sejumlah Embarkasi

Sebelumnya, Garuda Indonesia pada Senin (10/6) lalu secara  resmi telah menyelesaikan Penerbangan Haji Fase I (Keberangkatan) menuju Tanah Suci, melalui Jeddah dan Madinah.

Adapun penerbangan jemaah Kloter 65 embarkasi Jakarta dengan nomor penerbangan GA-4119, yang diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang pukul 12.00 LT dan mendarat di Jeddah pada hari yang sama (10/6) pukul 17.41 LT, menandai berakhirnya penerbangan Fase Keberangkatan Haji tahun ini.

Pada hari yang sama, embarkasi Solo dan Banda Aceh turut memberangkatkan kloter terakhirnya yaitu Kloter 100 (Solo) yang berangkat dari Bandara Adi Sumarmo pukul 02.38 LT dan tiba di Jeddah pukul 10.52 LT; serta Kloter 012 (Banda Aceh) yang diberangkatkan dari Bandara Sultan Iskandar Muda pukul 10.30 LT dan tiba di Jeddah pukul 14.24 LT.

Jemaah haji terbang dengan Garuda Indonesia.

Photo :
  • Dokumentasi Garuda Indonesia.

Pada pelaksanaan fase keberangkatan tersebut, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan kinerja operasionalnya, di mana selama periode tersebut, Perusahaan turut mencatatkan ketepatan waktu hingga 100% di sejumlah embarkasi, yaitu Padang, Banjarmasin, dan Lombok.  

“Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat sejumlah faktor lainnya seperti cuaca serta kesiapan aspek penunjang operasional lainnnya yang turut menjadi tantangan tersendiri bagi Garuda Indonesia dalam menjaga konsistensi ketepatan waktu penerbangan di seluruh embarkasi,” imbuh Irfan.

“Kondisi tersebut menjadi catatan bagi perbaikan layanan dan operasional Garuda, untuk menyiapkan langkah mitigasi terutama di Fase II (Kepulangan) saat ini, agar proses kepulangan jemaah dapat berlangsung lancar tanpa kendala,” kata Irfan.

“Berangkat dari semangat yang sama untuk menghadirkan sebuah perjalanan ibadah yang khusyuk di Tanah Suci, Garuda Indonesia akan terus melakukan evaluasi dan pengembangan lanjutan guna merawat core value layanan Perusahaan agar dapat tersampaikan dan dirasakan seutuhnya oleh seluruh pengguna jasa, khususnya dalam hal operasional haji yaitu para jemaah haji Indonesia,” tutup Irfan.