Penampakan Sapi Kurban Jokowi di Binjai, Berbobot 860 Kg dengan Harga Rp 90 Juta

Sapi kurban Presiden RI, Joko Widodo di Binjai, Sumatera Utara. (B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Binjai – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) berkurban sapi dengan bobot 860 kilogram dan dibanderol dengan harga Rp 90 juta, yang dibeli di Binjai, Sumatera Utara. Kurban ini diketahui merupakan bagian dari ibadah dalam peringatan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Tim kepresidenan membeli sapi jenis peranakan Ongole Kebumen dan diberi nama Suro. Sapi berusia 3,5 tahun itu dibeli di peternakan sapi Jalan Labu, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara.

"Alhamdulillah sapi kita terpilih menjadi sapi kurban Presiden Joko Widodo tahun 2024 dari wilayah Sumut, tepatnya peternak kami YT FARM," ucap peternak sapi di Kota Binjai, Yanto (41) kepada wartawan, Sabtu, 15 Juni 2024.

Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

Photo :
  • Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

Yanto selaku pemilik peternakan tersebut, menjelaskan Jokowi sudah dua kali membeli hewan kurban tersebut. Pertama sapi berjenis limosin dibeli Jokowi tahun 2022 dengan berat 1 ton 50 kg seharga Rp100 juta dan kedua pada tahun ini.

"Alhamdulillah kami bersyukur luar biasa tidak terhingga perjuangan kami selama ini," kata Yanto. 

Yanto mengungkapkan, peternakan terpilih untuk pembelian hewan kurban Presiden Jokowi, melalui proses seleksi dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, dengan melihat kondisi sapi yang akan dibeli, dari kesehatan, berat hingga pakan diberikan.

"Proses pemeriksaan sekali dari pemeriksaan diambil sampel darah, ada juga diambil air liur, ada juga kotorannya," jelas Yanto.

Yanto mengungkapkan bahwa sapi yang dia pelihara itu, terpilih yang dibeli oleh Jokowi, dengan keputusan dilakukan pada Kamis 13 Juni 2024. Ia mengatakan proses perawatan dilakukan dengan maksimal.

"Terus kami rawat kurang lebih 1 tahun hingga gemuk, itu di awal pembeliannya sapi itu sangat kurus, kami rawat betul-betul dengan program pakan yang sesuai yang dibutuhkan, sapi ini maksimal sehingga sapi ini menjadi gemuk," jelas Yanto.

Yanto mengungkapkan awalnya sapi dia beli dari peternakan lain dalam kondisi kurus. Namun, secara fisik dia melihat sapi memiliki model tubuh yang besar bila pemberian pakannya dikelola baik.

"Pastinya dalam pemilihan bibit, kita mesti tahu sapi ini memang bangsa besar kah, bisa sampai 1 ton kan, itu mesti kita pilih betul itu dari pelajaran otodidak selama memelihara sapi," kata Yanto.

"Jadi kita tahu sapi yang model besar gimana gimana jadi itu yang kita pilih ternyata pas itu kami tidak salah pilih. Jadi selain pemilihan bibit ini, perawatan dan juga pakan juga penting diperhatikan ujarnya," tutur Yanto.

Ia mengungkapkan bahwa terus termotivasi dan berinovasi dengan peningkatan kualitas sapi yang mereka ternak, dengan menghasilkan daging baik dan sehat.

"Kita juga ngajak ke rekan peternak lain, mari sama sama kita sharing berbagi ilmu dan sering main-main ke kandang. Siapa tahu di tahun depan rekan rekan yang lain, sapinya dipilih menjadi sapi kurban presiden, jadi buat para peternak semangat berjuang," kata Yanto.

Sapi tersebut, belum diketahui akan diserahkan kemana dan disembelih di daerah mana di Sumut ini.