Marwan Effendi: Jaksa Cocok Pimpin KPK
- http://antikorupsi.org/
VIVAnews - Kontroversi terkait siapa yang paling pantas menduduki ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bergulir. Unsur Jaksa dan Polisi paling banyak ditentang untuk menduduki jabatan bos KPK.
Jaksa Agung Muda Pengawasan, Marwan Effendi, menilai calon dari latar belakang jaksa paling pantas menggantikan posisi Antasari Azhar sebagai Ketua KPK. "Daripada orang yang belum tahu rimbanya," kata Marwan, di Kejaksaan Agung, Jumat 20 Agustus 2010.
Terlebih lagi, kata Marwan, si calon belum pernah pegang perkara atau mengikuti persidangan. "Bahaya itu. Bisa dibohongi penyidik, penuntut umum," imbuh Marwan.
Terkait keraguan masyarakat terhadap jaksa Sutan Bagindo Fachmi, Marwan enggan berkomentar. "Kepala sama hitam, rambut boleh sama hitam tapi hati lain-lain. Jangan samakan Fachmi dengan Antasari," kata dia.
Marwan yakin, Fachmi mampu membersihkan institusi kejaksaan. "Saya juga sekarang sedang membersihkan toh. Apalagi kalau Fachmi ada di sana, nanti kita bisa kerjasama," ujarnya. "Tenang-tenanglah pokoknya, ada Fahmi bereslah negara ini." (umi)
Sebanyak tujuh calon lolos ke tahap wawancara seleksi pimpinan KPK. Mereka adalah mantan Direktur Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Sutan Bagindo Fahmi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Irjen Pol. (purn) Chaerul Rasjid, advokat Melli Darsa, Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, Ketua Kaukus Antikorupsi DPD RI I Wayan Sudirta, dan advokat Bambang Widjojanto.
Sejumlah lembaga seperti ICW mengungkap cacat para calon. Para LSM itu juga berharap calon yang terpilih bukan berasal dari unsur kepolisian atau jaksa. Mereka menilai, kasus-kasus mafia hukum yang terungkap saat ini justru berasal dari dua institusi tersebut.