Produk Hililirasi Sawit Hasilkan Rompi Antipeluru hingga Helm Sekelas Moto GP

Inovasi produk turunan sawit hasilkan helm proyek dan helm kualitas Moto GP
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Solo – Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus meningkatkan produk turunan kelapa sawit atau hilirisasi. Dari hasil inovasi tersebut, kini produk kelapa sawit tidak hanya CPO dan minyak goreng tetapi juga memiliki produk turunan mulai dari malam sawit untuk batik hingga helm dan rompi anti peluru.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto, dalam acara Workshop UKMK bertema Oleofood Berbahan Sawit yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Rabu-Kamis, 12-13 Juni 2024. Workshop tersebut diikuti pelaku UKM kerajinan batik dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut dia, inovasi yang dilakukan terhadap sawit itu merupakan bagian dari penguatan hilirisasi dalam rangka mendapatkan niilai tambah dari produk turunan sawit. Pasalnya selama ini yang dimanfaatkan dari sawit hanyalah untuk produk CPO dan minyak goreng. Oleh sebab itu, ia pun mengharapkan muncul produk turunan-turunan dari sawit yang memiliki manfaat dan nilai lebih.

Kelapa Sawit

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

“Manfaat lebih ini bisa digunakan di domestik dan bisa diekspor di luar negeri. Itu yang disampaikan bapak presiden untuk memperkuat hilirisasi,” ujarnya.

Adapun untuk memproduksi hilirisasi produk sawit, Kabul mengaku telah menggandeng sejumlah lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk mencari manfaat tambahan dari turunan sawit tersebut. Salah satunya produk malam sawit yang merupakan hasil penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Diharapkan malam sawit untuk itu bisa menggantikan produk malam berbahan parafin yang harus diimpor dari luar negeri.

“Kita ingin dalam rangka pembuatan batik dari berbagai daerah di Indonesia ini menggunakan malam dari bahan baku sawit karena selama ini malam yang digunakan untuk membatik bahan bakunya dari parafin. Parafin itu sebagian besar di Indonesia itu impor. Kalau impor artinya bahan bakunya mahal sehingga kalau mahal otomatis produk yang dijual ke masyarakat terdongkrak naik,” kata dia.

Selain malam, Kabul mengungkapkan hasil inovasi turunan sawit itu menghasilkan produk helm hingga rompi anti peluru. Inovasi produk tersebut merupakan hasil penelitian dari salah satu peneliti di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pembuatan helm dan rompi anti peluru itu memanfaatkan turunan sawit yakni tandan kosong kelapa sawit. 

“Tandan kosong itu diolah dan kualitasnya itu bisa seperti fiber. Jadi bisa (kualitasnya seperti) yang helm moto GP. Kemarin di IPB dijatuhkan kekuatannya hampir tidak kalah dengan helm (yang dipakai) untuk lomba-lomba balap motor. Kualitasnya tidak kalah cuma tantangannya kita di sini itu gimana bisa dikomersialisasi, artinya investor,” katanya.