Pimpin Delegasi DPR ke Namibia, Putu Supadma Dorong Dibentuk Kemitraan Parlemen RI-Afrika

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana (kiri)
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership dinilai penting untuk pererat hubungan antara parlemen Republik Indonesia dan Afrika. Selain itu, diharapkan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang antara RI dengan seluruh negara Afrika.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana saat bertemu dengan parlemen Namibia (National Assembly dan National Council) dalam kunjungan kerja ke Namibia, Afrika, 2-8 Juni 2024.

Dia menginisiasi forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership dibentuk dengan harapa nanti bisa dibangun seperti forum parlemen Indonesia-Pasifik (IPPP).

"Tujuannya tentu untuk perkuat hubungan secara khusus di bidang politik. Dan, membuka peluang kerjasama di berbagai bidang lainnya seperti perdagangan, Investasi, pariwisata, pendidikan, kebudayaan, serta peningkatan capacity building," kata Putu, dalam keterangannya, Senin, 10 Juni 2024.

Delegasi BKSAP DPR RI diterima secara resmi oleh Ketua National Assembly Namibia, Hon. Prof. Peter Katjavivi, Hon. Maximillian Katjimune serta Hon. Edson Isaack yang merupakan anggota dari Indonesia-Namibia Friendship Group. Selain itu, hadir juga Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo yang ikut mendampingi.

Putu menuturkan melalui kunjungan ke Namibia, BKSAP DPR memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antarbangsa. Selain itu, juga berikan manfaat nyata bagi masyarakat sehingga jadi landasan hubungan yang lebih baik di masa depan bagi kedua negara.

“Di tahun 1955 ada Konferensi Asia-Afrika. Jadi, artinya semangatnya jelas. Parlemen tentu turut dalam mengimplementasikan semangat tersebut melalui forum parlemen yang tadi itu, Indonesia-Africa Parliamentary Partnership," lanjut legislator DPR asal Bali tersebut.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana.

Photo :
  • Istimewa

Dia menaruh harapan agar inisiasi yang sudah dibangun bisa diberlanjutkan oleh DPR RI periode 2024-2029. Kata Putu, hal itu akan berikan kesempatan pada kita untuk perkuat hubungan kerja sama yang telah dibangun RI selama bertahun-tahun dengan negara Afrika.

"Khususnya yang memiliki ikatan sejarah erat dengan Indonesia melalui Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok," ujar Putu.

Lebih lanjut, dia menambahkan kunjungan ke Namibia juga buka peluang kerja sama baru yang lebih luas dan mendalam antara DPR dan National Assembly Namibia.

Dia bilang BKSAP DPR berkomitmen untuk terus jalin kolaborasi erat. Lalu, memanfaatkan setiap peluang demi kesejahteraan masyarakat kedua negara.

"Beberapa poin yang kita sepakati antara lain adalah, meningkatkan saling kunjung antar parlemen; peningkatan kerjasama capacity building khususnya yang berhubungan dengan kesekretariatan parlemen; saling mendukung dalam pencalonan di forum-forum internasional," jelas Putu.

Adapun kunjungan BKSAP DPR ke Namibia merupakan kunjungan balasan. Sebelumnya pada Desember 2023, Delegasi National Council Namibia dipimpin Hon. Lukas Muha melakukan kunjungan ke DPR dalam rangka benchmarking study.

Selain itu, kunjungan ke Namibia juga dinilai momen yang bersejarah dari parlemen RI. Sebab, secara resmi baru pertama kali parlemen RI ke Namibia.

Untuk diketahui, hubungan diplomatik RI dengan Namibia sudah terjalin sejak 13 Mei 1991. Lalu, RI berkomitmen dan mendukung penuh kemerdekaan Namibia sejak 1990.

Presiden RI Soeharto merupakan kepala negara yang pertama melakukan kunjungan resmi ke Namibia, Afrika bagian Selatan pada 1997.