Saksi Ungkap Kejanggalan BAP Kondisi Eky dan Vina Cirebon saat Kejadian di Flyover

Polda Jabar merilis tersangka pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan
Sumber :
  • Antara

VIVASaksi kasus pembunuhan Vina dan Eky yaitu Suroto mengungkapkan ada kejanggalan pada ksus tersebut. Suroto yang mengaku sebagai penolong Vina dan Eky saat kejadian di Flyover pada 2016, mengaku telah menyampaikan keterangan berbeda di berita acara pemeriksaan (BAP) dan di peradilan.

Pria asal Solo itu sudah tinggal di Cirebon sejak 25 tahun silam. Saat 2016 ia menjadi Kasi Pemerintahan Desa Kecomberan. Salah satu tugasnya adalah membantu kepolisian menjaga wilayahnya yang sedang rawan kejahatan seperti penjambretan.

“Setiap hari saya di Polsek Talun jam 8 malam karena setiap jam keliling, patrol sampai jam 12an,” ucap Suroto saat berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi, Senin 10 Juni 2024.

Polda Jabar merilis tersangka pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan

Photo :
  • Antara

Di hari kejadian, Suroto mengatakan terakhir berpatroli melewati TKP flyover pada pukul 21.00 WIB. Ia pun kembali ke polsek. Sekitar pukul 22.00 WIB ia mendapat laporan dari warga ada kecelakaan di Flyover. “Ada laporan katanya ada kecelakaan di flyover, saya naik motor ke sana sendiri, anggota (polisi) nyusul,” katanya.

Kang Dedi pun membuka file putusan pengadilan yang menerangkan bahwa saat itu Suroto dalam BAP-nya justru berangkat ke TKP bersama dua anggota polisi bernama Supriadi dan Suja menggunakan mobil. Sesampainya di TKP saksi melihat kedua korban sudah tergeletak dekat pemisah jalan. “Mobil patrol itu belakangan, yang jelas saya ketemu pak polisi itu di situ (TKP),” ungkap Suroto.

Setibanya di TKP, Suroto mengaku menolong Eky yang masih mengenakan helm dan penuh darah. Saat itu Suroto menduga korban telah meninggal dunia karena tidak merespons apapun. Tak lama ia mendengar suara minta tolong korban Vina yang berjarak sekitar 5 meter dari Eky. 

Lagi - lagi keterangan Suroto berbeda dengan BAP yang menyebut Vina merintih dan bukan minta tolong. “Minta tolong,tolong, yang benar itu minta tolong, Pak,” ucap Suroto menirukan suara Vina.

Menurutnya, saat ditolong kedua korban mengalami luka lebam di wajah, berdarah darah di kepala, tangan dan kaki patah. “Saya tidak menyangka apa-apa, intinya waktu itu saya menyangka kecelakaan kok sampai separah ini. Saya tahunya dulu kecelakaan,” ujarnya.

Usai kejadian kedua korban pun dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil polisi. Sementara Suroto pulang ke polsek membawa motor dan menyusul ke rumah sakit. Suroto mengatakan, foto beredar mengenai kondisi Vina saat kejadian berbeda dengan apa yang ia lihat. Ia memastikan saat itu kondisi Vina mengalami luka lebam penuh darah saat pertama kali ditolong.

“Mudah - mudahan permasalahan cepat selesai, biar tidak jadi bomerang di tengah masyarakat. Yang benar katakan benar, yang salah katakan salah. Cepat selesai tidak berlarut-larut, tidak membuat kegaduhan di tengah masyarakat,” harap Suroto.

Sementara itu Kang Dedi menilai semua kemungkinan bisa terjadi dalam kasus tersebut. Ia tak ikut campur atas ragam keterangan dari orang-orang yang ia temui terkait tewasnya Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 silam itu.