Penuhi Janjinya Datang ke KPK, Hasto PDIP: Sebagai Saksi Berkaitan Saudara Harun Masiku

Hasto di KPK
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta – Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi, terkait dengan kasus korupsi yang menyeret Harun Masiku. Hasto hadir sesuai dengan janjinya untuk hadir di lembaga antirasuah tersebut. Harun Masiku hingga saat ini masih dalam daftar pencarian orang atau DPO.

Berdasarkan pantauan, Hasto yang tiba ditemani oleh tim hukumnya, datang sekira pukul 09.40 WIB. Ia terlihat mengenakan kemeja batik bermotif ketika tiba memenuhi panggilan KPK. Hasto mengatakan bahwa dirinya akan taat kepada aturan hukum yang berlaku. Maka itu, ia hadir untuk penuhi panggilan KPK hari ini.

"Di pagi yang cerah ini, seperti yang saya janjikan selaku warga negara yang taat kepada hukum, saya memenuhi panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan keterangan," jelas Hasto di Gedung Merah Putih KPK, Senin 10 Juni 2024.

Hasto menjelaskan, bahwa dirinya diperiksa KPK sebagai saksi. Ia berjanji akan memberikan semua keterangan ketika menjadi saksi.

"Saya diundang dalam kapasitas sebagai saksi atas persoalan yang berkaitan dengan saudara Harun Masiku," kata Hasto.

Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan keterangan update terkini soal pencarian tersangka kasus korupsi Harun Masiku. Bahkan, Harun saat ini memang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur menjelaskan bahwa KPK sudah mengirimkan tim mengecek keberadaan Harun Masiku ke negara tetangga.

“Terkait dengan saudara HM yang DPO ya, ini sekitar satu bulan yang lalu, tim kami kirim ke salah satu negara tetangga dan melakukan pengecekan karena memang ada informasi saudara HM itu di sana, ada di masjid, kami sudah cek di sana," ujar Asep Guntur pada Kamis, 6 Juli 2023.

Asep pun menjelaskan bahwa selain mengecek di masjid, tim KPK juga sudah melakukan pengecekan di beberapa tempat ibadah. Pasalnya, terakhir informasinya bahwa Harun Masiku berada bahkan menjadi marbot masjid di luar negeri.

“Ada juga yang bilang dia itu ada di gereja, kita sudah cek di sana, ada juga yang tinggal di apartemen, kami sudah cek ke sana, di satu negara tetangga, tapi sampai saat ini belum ditemukan," ucap Asep.

Harun Masiku pun sudah dicari melalui Ombudsman hingga lembaga antikorupsi di luar negeri atau negara tetangga. Negara tetangga pun sudah mengeluarkan red notice atau DPO kepada Harun Masiku.

Kemudian kita tanyakan ke orang-orang yang ada di situ, dan kita juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum yang ada di sana, kita diantar, jadi tidak ilegal, datang secara legal, bertemu dengan aparat penegak hukum di sana menyampaikan, karena memang juga informasi awalnya di sana," kata Asep.

“Ada yang namanya mirip, seperti itu menyampaikan ciri-cirinya gitu, tinggi badan dan lainnya itu mirip, tapi, ketika dicek ke sana ternyata lain," lanjutnya.

Dalam hal ini, KPK mengaku tidak menunda-nunda atau melalaikan proses penangkapan kepada Harun Masiku. Asep pun memberikan sebuah contoh yang mana KPK sudah berhasil menangkap Izil Azhar dan Ricky Ham Pagawak. Kedua orang itu merupakan buron KPK kasus korupsi. Saat ini tersisa tiga koruptor yang masih menjadi buron KPK. Ketiganya adalah Harun Masiku, Kirana Kotama, hingga Paulus Tannos.