Ribuan Buruh dari Jabodetabek Bakal Gelar Demo di Depan Istana Hari Ini, Tolak Potongan Tapera

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito.

Jakarta – Ribuan buruh yang tergabung dari Jabodetabek, akan melakukan aksi unjuk rasa atau demo menolak potongan Tapera di depan Istana Negara, Jakarta hari ini, Kamis 6 Juni 2024.

Ribuan buruh dari Jabodetabek yang akan melakukan demo Tapera di depan Istana itu pun bersatu dari berbagai organisasi buruh seperti KSPI, KSPSI, KPBI, Serikat Petani Indonesia (SPI), serta organisasi perempuan Percaya.

Pihak Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menjelaskan mengenai polemik Iuran Tepera untuk para pekerja.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Presiden Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal beberapa lalu menyampaikan, massa aksi itu menuntut kebijakan pemotongan gaji untuk Tapera dan meminta cabut PP 21 Tahun 2024.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tersebut dianggap menambah beban dari para kaum pekerja di Indonesia.

Selain itu menurut Said Iqbal dalam keterangan resminya, meskipun para pekerja sudah membayar iuran selama 10 hingga 20 tahun, pekerja atau buruh tetap saja tidak memberikan kepastian bisa memiliki rumah.

Ia menilai, Pemerintah lepas tanggung jawab dalam menyediakan rumah, pemerintah justru hanya bertindak sebagai pengumpul iuran dan tidak mengalokasikan dana dari APBN maupun APBD.

Terlebih ia juga khawatir dana Tapera itu rawan untuk dikorupsi dan ketidakjelasan serta kerumitan pencairan dana.

Sementara itu, Komandan Badan Pelopor (Bapor) Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia ​​​​​(KASBI) Wilayah Banten, Joe mengatakan akan membawa massa dari pekerja se-Tangerang Raya ke Jakarta.

"Kalau untuk di Tangerang saya rasa hampir seluruh serikat pekerja akan turun ke jalan. Ditambah seluruh pekerja yang ada di Banten akan turun ke jalan melakukan aksi penolakan UU Tapera," ujar Joe dikutip dari ANTARA.

Sistem iuran Tapera, menurut Joe tidak memiliki kejelasan kongkrit bagi masyarakat, hanya saja akan dijadikan sebagai kepentingan pemerintah semata.

"Karena dengan adanya pemotongan upah di buruh sebesar 2,5 persen dengan dikalikan seluruh buruh di Indonesia sangatlah besar. Maka ini akan dimanfaatkan sebagai kepentingan negara," beber Joe.

Aparat kepolisian pun akan mengerahkan lebih dari seribu aparat gabungan untuk mengamankan aksi demo buruh di depan Istana Jakarta.

"Hari ini kami siap mengamankan warga yang akan menyampaikan pendapat dan kami menerjunkan 1.626 personel," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro, Kamis, 6 Juni 2024.