BNPB Ledakkan Batu-batu Besar Material Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Agam

Batu besar yang berhasil dihancurkan melalui metode peledakan atau demolisi di Kapalo Koto, Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Jumat, 31 Mei 2024.
Sumber :
  • Antara/Altas Maulana

Agam - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Tim Gabungan berhasil melakukan demolisi atau penghancuran batu di lereng Gunung Marapi yang tersisa akibat musibah banjir lahar dingin.

"Peledakan dilakukan di Desa Kapalo Koto, Sungai Puar, Kabupaten Agam. Sebelumnya sudah dilakukan peninjauan dan pengeboran serta reposisi batu yang rawan tersangkut atau merusak ke pemukiman warga," kata Kepala Pelaksana BNPB Kolonel Inf Hery Setiono, Sabtu, 1 Juni 2024.

Demolisi dilakukan dengan penjagaan ketat dari TNI Polri kepada warga yang sebelumnya sudah diungsikan sementara.

Foto udara dampak banjir lahar dingin marapi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

"Warga sudah diberikan sosialisasi sejak dua hari yang lalu dan lokasi disterilkan dengan radius 500 meter dari titik demolisi," kata Hery.

Suara ledakan terdengar hingga sejauh satu kilometer dan mampu menghancurkan tiga batu besar yang sebelumnya terletak di bekas aliran banjir lahar dingin Marapi.

"Berjalan sukses, tidak ada warga yang terkena imbas dari demolisi. Hanya ada serpihan batu yang sempat mengenai satu atap rumah warga. Jika harus diperbaiki akan dilakukan bersama Pemda Agam," kata Komandan Kodim (Dandim) 0304 Agam Letkol Arm Bayu Ardhithya Nugroho.

Ia mengatakan tiga batu besar yang berhasil dihancurkan selanjutnya akan dievakuasi melalui metode beaker dan alat berat.

Proses Peledakan Batu Besar di aliran sungai di Kawasan Gunung Marapi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

"Target sesuai harapan kami berhasil dihancurkan, selanjutnya Dinas PUPR akan melakukan metode berbeda melalui alat berat," kata Bayu.

Pemerintah Kecamatan Sungai Pua, Agam menambahkan ada sekitar 500 warga yang diungsikan sementara saat proses peledakan berlangsung.

"500 warga diungsikan sebagian besar di Sekolah Dasar. Awalnya ada kecemasan warga namun setelah diberikan pemahaman mereka bersedia menjauh dan meninggalkan rumah sementara," kata Camat Sungai Pua Susi Karmila. (ant)