Buronan Nomor 1 Thailand Jadi Sulaiman di Indonesia, 2 WNI yang Bantu Fasilitasi Ditangkap

Ilustrasi penangkapan penjahat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta – Dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) dicokok polisi buntut memfasilitasi pelarian buronan nomor 1 Thailand bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod.

Keduanya ditangkap Polda Sumatera Utara. Mereka juga membantu buronan ini membuat KTP Aceh palsu. Hal tersebut dibenarkan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti. Namun, dia tidak merinci lebih jauh lantaran kasus ini bakal diekspose langsung oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada.

"Detail akan di release Kabareskrim" kata dia, Jumat, 31 Mei 2024.

Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu menyebut, selama di Tanah Air, yang bersangkutan memakai nama samaran Sulaiman. Krishna menambahkan, pihak perwakilan dari Thailand yakni Menteri Kehakiman Thailand dan polisi Thailand bakal datang ke Indonesia untuk membicarakan terkait penangkapan Chaowalit Thongduang.

Ilustrasi Kejaksaan Agung tangkap buronan kasus korupsi.

Photo :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

"Menteri Kehakiman Thailand dan polisi Thailand akan datang. Kita bicarakan kemudian," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang buronan nomor 1 Thailand bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod dicokok Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Hal itu diungkap Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti.

"Ya, benar, WN Thailand atas nama Chaowalit Thongduang buronan nomor satu dari Thailand, berhasil ditangkap," kata dia, Jumat, 31 Mei 2024.

Buronan yang paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod

Photo :
  • Bangkok Post

Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu mengatakan, dari informasi yang diterima, Chaowalit dicokok di kawasan Badung, Bali, kemarin. Kata Krishna, yang bersangkutan pura-pura bisu saat ditangkap Korps Bhayangkara. 

"Iya (pura-pura bisu saat ditangkap)" kata dia.