Agam Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad warga yang menjadi korban banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam. Korban ditemukan di area sungai berjarak 7 kilometer dari pusat kejadian, Rabu, 22 Mei 2024.
Sumber :
  • Antara/Altas Maulana

Agam - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi selama 14 hari ke depan dan fokus pemulihan berbagai sektor.

"Masa tanggap darurat sepakat kita perpanjang 14 hari lagi sampai 8 Juni 2024," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam Syatria di Agam, Minggu, 26 Mei 2024.

Ia mengatakan keputusan perpanjangan masa tanggap darurat banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang Gunung Singgalang saat rapat koordinasi penanganan pengurangan resiko bencana galodoh (demolish, normalisasi DAS, sabo dam, dan EWS) di Mess Pemkab Agam Belakang Balok, Sabtu.

Pencarian korban banjir lahar Marapi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Rapat itu diikuti langsung oleh Sekda Agam Edi Busti bersama BNPB dan berbagai unsur lainnya.

Perpanjangan masa tanggap darurat tersebut karena adanya saran, masukan, dan pertimbangan dari berbagai pihak seperti Forkopimda, BMKG dan lembaga terkait lainnya.

Saat ini masih banyak rumah yang perlu dibersihkan dari material seperti batu besar di saluran sungai yang berasal dari Gunung Marapi.

"Warga yang terdampak juga masih membutuhkan bantuan. Kita fokus pemulihan saat perpanjangan masa tanggap darurat ini," katanya.

Banjir lahar dingin Marapi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Budi Perwiranegara menambahkan posko utama tanggap darurat saat ini berada di Kantor Camat Sungai Pua.

Sebelumnya posko utama berada di SDN 08 Simpang Bukik Kecamatan Candung.

Bupati Agam Andri Warman menyampaikan terima kasih atas dukungan dari BNPB dan berbagai pihak serta masyarakat yang turut andil bekerja keras dalam penanganan pemulihan pasca bencana ini. (ant)