Penjagaan Ketat di Kejagung, Jampidsus Tak Berprasangka Buruk hingga Polisi Bantah Salah Tangkap
- Puspom TNI
Jakarta – Kasus dugaan penguntitan oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri terhadap Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) RI Febrie Adriansyah menjadi salah satu berita yang menghangat pada akhir pekan ini. Bahkan, imbas insiden penguntitan tersebut, Puspom TNI meningkatkan pengamanan di Kejagung.
Berita lainnya yang menjadi perhatian datang dari internasional dimana Ukraina yang menolak 100 tank Leopard eks Jerman. Kemudian ada pernyataan anggota Dewan Pakar TKN yang menjelaskan alasan presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengubah nama program makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis.
Berita terpopuler lainnya soal kemarahan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI), TGB. M. Zainul Majdi soal adanya deklarasi Pilgub Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan atribut ormasnya.
Ada lima berita terpopuler VIVA.co.id kanal news sepanjang Minggu, 26 Mei 2024 yang bisa anda baca kembali dan sudah terangkum round up di bawah ini:
1. Puspom TNI Tingkatkan Penjagaan di Kejagung Usai Jampidsus Diduga Dikuntit Densus 88
Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI meningkatkan pengamanan dan penjagaan di Kejaksaan Agung RI menyusul insiden dugaan penguntitan terhadap Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah oleh anggota Densus 88.
"Situasi keamanan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengalami peningkatan pengawasan setelah adanya dugaan peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus oleh anggota Densus 88," tulis akun Puspom TNI dalam keterangannya, Minggu, 26 Mei 2024.
"Untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut, personel Polisi Militer TNI dikerahkan guna melakukan pengamanan khusus yang dipimpin oleh Lettu Pom Andri," sambungnya.
Baca selengkapnya di sini
2. Soal Dugaan Penguntitan, Jampidsus Diminta Tak Berprasangka Buruk ke Densus 88
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, meminta Jampidsus Kejagung RI Febrie Adriansyah tidak suudzon alias berprasangka buruk terhadap Densus 88 Antiteror Polri.
Hal itu disampaikan oleh Hari saat menanggapi diamankannya salah seorang anggota Densus 88 yang diduga sedang mengintai Febrie beberapa waktu lalu.
Hari mengungkapkan, siapa tahu saja anggota Densus 88 tersebut sedang membantu mengawasi karena adanya informasi aksi teror terhadap Febrie.
Baca selengkapnya di sini
3. Ukraina Tolak 100 Tank Leopard Eks Jerman: Tak Bisa Menembak-Rem Blong
Ukraina dilaporkan menolak ratusan tank Leopard pemberian dari Denmark, Jerman dan Belanda karena rusak. Stasiun berita pemerintah Denmark, DR, mengungkap bahwa 100 Tank Leopard 1 yang dikirimkan ke militer Ukraina mengalami kerusakan sehingga tidak dapat menembak.
Media DR melaporkan bahwa masalah dengan tank-tank tersebut mengalami kerusakan akibat suku cadang yang hilang. Dengan kerusakan yang begitu jelas sehingga Ukraina menolak menerima senjata yang berada di bawah komando mereka.
Menurut dokumen Kementerian Pertahanan, industri pertahanan Jerman khususnya, tidak memenuhi janji kepada Ukraina. Tank-tank yang dipilih untuk dikirim ke tentara Ukraina tidak dapat menembak karena rem mundurnya hilang.
Baca selengkapnya di sini
4. Terkuak! Ini Alasan Prabowo Ubah Program Makan Siang Gratis
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan alasan penggantian nomenklatur program makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. Sebab, kata Budiman, sumber pangan di tiap wilayah berbeda. Dengan begitu, diprediksi, perekonomian di desa juga akan bergerak naik.
"Jika banyak kebutuhan bahan pokok untuk makan diproduksi sendiri oleh orang desa, dari tanah Indonesia, maka itu menghidupkan ekonomi desa," kata Budiman kepada awak media, Sabtu, 25 Mei 2024.
Budiman mengatakan, sumber pangan untuk program makan bergizi gratis tidak hanya mengandalkan beras, melainkan bisa juga mengandalkan kekhasan pangan di tiap wilayah.
Baca selengkapnya di sini
Polda Jawa Barat membantah adanya dugaan di media sosial, yang menyebut bahwa pihak kepolisian menangkap pihak yang salah dalam kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya Eki di Cirebon.
Diketahui, polisi sudah menangkap otak pelaku dari pembunuhan Vina pada 2016 lalu. Ia adalah Pegi Setiawan. Namun, isu dan foto beredar di medsos, yang menyebut bahwa Pegi bukan sosok 'Egi', sang pembunuh Vina. Pengguna media sosial juga menyandingkan foto dua sosok yang berbeda.
"Kita yakinkan, PS adalah ini. Kita sudah minta sejumlah dokumen terkait dengan identitas. Kemudian motor yang digunakan juga dicek STNK-nya," kata Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan, pada Minggu, 26 Mei 2024.
Baca selengkapnya di sini