BMKG Sumbar Akan Pasang 23 Titik Sistem Peringatan Dini Bencana Lahar Dingin

Kepala Basarnas Kusworo (kiri) didampingi Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso meninjau langsung lokasi terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Selasa, 21 Mei 2024.
Sumber :
  • ANTARA

Bukittinggi – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan memasang sistem peringatan dini Lahar Dingin.

“Saat ini BMKG mengusulkan penguatan dan monitoring terkait peringatan dini bencana banjir dan longsor yang ada di sekitar Gunungapi Marapi,” kata kepala stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi dalam keterangan resminya yang dikutip Minggu 26 Mei 2024.

Foto udara dampak banjir lahar dingin marapi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Hal ini diusulkan sebagai rancangan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) yang dinilai efektif untuk potensi bencana banjir lahar hujan atau galodo berdasarkan pengalaman bencana serupa beberapa hari lalu.

Suaidi menyebut, model EWS yang sedang dirancang oleh tim BMKG adalah sistem peringatan dini berbasis komunitas.  Konsepnya dalam pemasangan alat monitoring sungai dengan menggunakan radar.

Radar dapat memonitor tingkat ketinggian air sungai berdasarkan hasil pemantauan sungai di wilayah terdampak galodo yang memiliki jenis sungai intermitten.

Sungai intermitten merupakan sungai yang memiliki aliran air tergantung pada musim, jika pada musim penghujan airnya melimpah dan pada musim kemarau airnya kering. Sungai intermitten ini memiliki fluktuasi yang sangat ekstrem antara musim. 

Adapun cara kerja sistem peringatan dini atau EWS akan mengkonfirmasi peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dari cuaca dan getaran tanah (microtremor). Jika kemudian alarm EWS berbunyi, komunitas siaga bencana yang dimiliki oleh wali nagari di sekitar Gunungapi Marapi dapat langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi mandiri. 

“BMKG telah menghitung kebutuhan EWS untuk jenis ini sebanyak 23 titik untuk wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang yang mengelilingi luncuran sungai yang berhulu ke Gunung Api Marapi,” jelas Suaidi.

Harapannya, sambung Suaidi, jike ke-23 EWS sungai ini terpasang maka akan selamanya terbangun komunitas peringatan dini dan evakuasi dari nagari.

Ditargetkan, pemasangan unit early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini ini dapat dilaksanakan pada tahun  ini.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatera Barat pada Sabtu malam, 11 Mei 2024 malam.

Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.