7 Fakta Jampidsus Febrie Adriansyah Diduga Dikuntit Densus 88, Puspom TNI Turun Tangan
- VIVA/Farhan
Jakarta – Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaaan Agung (Kejagung) Febrie Adriansyah diduga dikuntit anggota polisi dari Densus 88.
Aksi memata-matai tersebut terjadi saat Febrie makan malam di salah satu restoran langganannya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Lantas, seperti apa fakta selengkapnya?
1. Febrie sedang menangani kasus korupsi besar
Informasi dihimpun VIVA dari berbagai sumber Minggu, 26 Mei 2024, Febrie belakangan mendapat pengawalan dari polisi militer TNI semenjak Kejagung mengusut kasus korupsi besar.
Kejagung sendiri diketahui tengah menangani kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022. Kejagung menduga korupsi ini merugikan negara hingga Rp 271 triliun.
2. Anggota Densus 88 yang menguntit Febrie berjumlah dua orang
Pada saat makan malam, Febrie dikawal oleh satu ajudan dan motor patwal Polisi Militer yang ditugaskan untuk mengamankannya. Kemudian, dua orang diduga Densus 88 menyusul dengan mengenakan pakaian santai.
Pada saat itu Febrie ada di ruang VIP di lantai dua restoran. Salah satu anggota Densus 88 lalu meminta meja di lantai dua dengan alasan ingin merokok, tetapi keduanya selalu mengenakan masker. Anggota tersebut lalu mengarahkan alat perekam suara ke ruangan Febrie.
3. PM yang mengawal Febrie menangkap 1 orang anggota Densus 88
Polisi Militer yang mengawal Febrie curiga dengan gelagat anggota Densus 88. Menyadari aksinya ketahuan, dua anggota itu langsung mempercepat langkahnya ke pintu keluar restoran.
Namun, satu dari mereka langsung dirangkul oleh Polisi Militer dan dibawa menjauh dari restoran. Sedangkan satu lainnya berhasil kabur.
4. Febrie hubungi Kabareskrim Polri
Setelah satu anggota Densus 88 tertangkap, Febrie langsung menghubungi Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan. Namun, Komjen Wahyu Widada disebut menjawab tidak tahu ihwal kejadian itu dan meminta anggota Densus 88 dilepaskan.
Setelah itu, Febrie mengadukan hal ini kepada Jaksa Agung. ST Burhanuddin kemudian menghubungi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Setelah itu, anggota Densus 88 yang tertangkap dijemput Paminal. Namun, sebelum diserahkan seluruh data di ponsel anggota Densus 88 itu telah disedot Jampidsus.
5. Identitas anggota Densus 88 yang tertangkap
Identitas anggota Densus 88 yang tertangkap mengintai Febrie disebut berinisial Bripda IM. Saat menjalankan misinya memata-matai Jampidsus, dia diduga menyamarkan identitas sebagai pegawai BUMN berinisial HRM.
Informasi yang beredar menyebut bahwa IM sedang menjalankan misi ‘Sikat Jampidsus’ bersama lima orang lainnya yang diduga dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian.
6. Respons Kejagung
Terkait hal ini, Kejagung sendiri belum banyak bicara. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana, mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
"Sampai saat ini saya belum dapat info apapun soal itu ya," kata Ketut, Jumat, 24 Mei 2024.
7. Puspom TNI tingkatkan penjagaan Kejagung
Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI meningkatkan pengamanan dan penjagaan di Kejaksaan Agung RI menyusul insiden dugaan penguntitan terhadap Jampidsus oleh anggota Densus 88.
"Untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut, personel Polisi Militer TNI dikerahkan guna melakukan pengamanan khusus yang dipimpin oleh Lettu Pom Andri. Pengamanan ini mencakup patroli rutin, pemeriksaan kendaraan, serta pengawasan terhadap individu yang keluar masuk area Kejaksaan Agung," tulis akun Puspom TNI Minggu.