Meski Banjir Surut, Korban Terdampak di Kutai Barat Masih Butuh Bantuan
- VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)
VIVA – Setelah sepekan dilanda banjir besar akibat luapan air Sungai Mahakam, kondisi Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) kini kembali surut. Sejak Rabu (22/5/2024), Tim SAR gabungan dari berbagai unsur di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menutup operasi penanganan korban banjir di Kabupaten Kutai Barat setelah tujuh hari melakukan pertolongan.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Kaltim Dody Setiawan mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melihat kondisi secara keseluruhan banjir telah surut dan kondusif. Maka operasi SAR hari ketujuh sore tadi ditutup dan seluruh unsur kembali ke satuan masing-masing untuk kesiapsiagaan.
“Kondisinya sudah surut dan kembali kondusif, maka operasi gabungan yang telah disiagakan sebelumnya, sudah bisa ditutup,” katanya. Diketahui, banjir yang menenggelamkan sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Barat, adalah banjir turunan dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Sepanjang 10 tahun terakhir, banjir tahun 2024 ini merupakan banjir paling besar, bahkan menenggelamkan puluhan kampung.
Akibatnya, meski telah dinyatakan surut dan kondusif, namun kondisi warga terdampak masih belum stabil bahkan ada yang masih menderita sakit lantaran terserang wabah di pengungsian.
“Warga terdampak masih membutuhkan bantuan kebutuhan pokok seperti air bersih, selimut, dan bahan makanan pokok. Sedangkan keluhan warga meliputi demam, sesak napas, gatal, pusing, batuk, dan kutu air,” paparnya.
Sementera itu, bantuan di lokasi terdampak masih terus berdatangan. Salah satunya dari Kementerian ESDM dan PT Indo Tambangraya Megah (ITM) Group wilayah Melak. Selain menyalurkan kebutuhan bahan pokok, perusahaan tersebut juga mengirimkan tenaga medis dan relawan untuk membantu warga terdampak.
Perwakilan PT ITM Group, Danang Sabto Nugroho mengatakan selama sepekan pihaknya telah menyalurkan 600 paket dengan total bahan pokok mencapai 4.200 item. Adapun bantuan yang diberikan adalah air mineral, beras, minyak goreng, sarden, mi instan , tikar , terpal , selimut , kebutuhan wanita dan kebutuhan bayi.
“Kami berharap bantuan yang kami salurkan dapat meringankan beban korban terdampak. Tidak hanya di Kabupaten Mahulu, tapi juga Kutai Barat yang kini baru kondusif setelah dilanda banjir besar selama sepekan,” harapnya.