Terpopuler: Penyelidikan Helikopter Presiden Iran Jatuh, Gadis ABG Diperkosa hingga Polwan Dipecat
- (Ali Hamed Haghdoust/IRNA melalui AP)
Jakarta – Pemerintah Iran merilis laporan pertama penyelidikan atas insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan tujuh orang lainnya.
Laporan tersebut mengisyaratkan bahwa tidak ada gangguan eksternal. Helikopter pun mengikuti jalur yang dituju sebelum jatuh.
Berita mengenai laporan pertama penyelidikan jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran dan rombongan tersebut menjadi berita terpopuler yang banyak menarik perhatian pembaca kanal News VIVA, Sabtu, 25 Mei 2024.
Selain berita tersebut, berita tentang seorang gadis berusia 16 tahun yang diperkosa 8 pria di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara juga banyak dibaca pembaca VIVA.
Tak hanya dua berita tersebut. Sejumlah berita lainnya juga membesut animo pembaca. Berikut ini lima berita terpopuler di kanal News VIVA, Sabtu, 25 Mei 2024 yang dirangkum dalam tulisan round up:
1. Helikopter Ebrahim Raisi Ditembak Jatuh? Laporan Penyelidikan Pertama Iran Keluar
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran telah merilis laporan penyelidikan pertamanya oleh tim yang dikirim untuk menyelidiki lokasi jatuhnya pesawat. Iran pada hari Kamis, 23 Mei 2024 kemarin baru saja merilis laporan pertama penyelidikan atas insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan presiden Ebrahim Raisi dan tujuh orang lainnya.
Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak ada gangguan eksternal dan mengatakan helikopter mengikuti jalur yang dituju sebelum jatuh. Lantas, kira-kira apa penyebab helikopter Ebrahim Raisi jatuh? Baca berita selengkapnya di sini.
2. Gadis ABG di Buton Tengah Diperkosa 8 Pria di Lima Lokasi Berbeda, Diancam Videonya Akan Disebar
Seorang gadis ABG berinisial B di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) diperkosa oleh 8 pria. Satu di antara pelaku merupakan mantan pacar korban.
Kasi Humas Polres Buton Tengah Ipda Muslihi mengatakan, pemerkosaan itu dilakukan para pelaku di lima lokasi berbeda. Mereka melakukan tindak asusila itu terhadap gadis 16 tahun itu di lima lokasi selama empat hari.
"Korban diperkosa di lima lokasi di Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, selama empat hari. Pemerkosaan mereka lakukan dengan cara menggilir korban," kata Muslihi dalam keterangannya, Jumat, 24 Mei 2024. Baca berita selengkapnya di sini.
3. Anggota Densus Diduga Kuntit Jampidsus Febrie, Cholil Nafis MUI Geram soal Masjid Terima Biksu
Ada beberapa artikel di kanal News masuk deretan terpopuler karena diklik pembaca VIVA sepanjang Jumat, 24 Mei 2024. Salah satunya dugaan insiden yang dialami Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah.
Dalam insiden itu, Febrie diduga dikuntit anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Lalu, artikel lainnya sorotan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis terhadap aksi warga dan takmir masjid di Temanggung, Jawa Tengah yang menerima puluhan biksu thudong. Baca berita selengkapnya di sini.
4. Garuda Janji Akan Berikan Kompensasi Buntut Penerbangan Haji yang Alami Delay
Pihak maskapai Garuda Indonesia meminta maaf dan berjanji akan memberikan kompensasi bagi jamaah haji yang terlambat atau delay.
Hal itu disampaikan oleh Vice President Umrah dan Haji Garuda Indonesia, Ubay Ihsandi di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Donohudan, Boyolali pada Jumat 24 Mei 2024.
“Kami mohon maaf atas keterlambatan penerbangan beberapa kloter jemaah haji Embarkasi Solo. Untuk kloter 43 ini armada sudah siap berangkat sore ini,” kata Ubay yang dilansir dari situs resmi Kemenag. Baca berita selengkapnya di sini.
5. Satu Oknum Polwan Dipecat Buntut Tipu Petani Rp598 Juta, Begini Perannya
Satu oknum polisi wanita (polwan) yang terlibat kasus penipuan terhadap seorang petani bernama Calim Sumarlin karena menjanjikan anaknya lolos seleksi polwan sudah dipecat. Alasannya karena memalsukan surat telegram.
"Kemudian saudari YFN ini juga telah di-PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat) tahun 2017, apa peristiwa yang dilakukan oleh saudari YFN? Ini pembuatan telegram rahasia palsu dan berita dan ada akibat berita viral tersebut itu dilakukan penegakan hukum," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 24 Mei 2024.
Satu oknum lainnya yang terlibat diklaim bukan anggota Korps Bhayangkara. Sebab, yang bersangkutan telah dipecat pada tahun 2004 buntut kasus narkoba. Sedangkan satu orang lain lagi masih dalam proses kode etik. Baca berita selengkapnya di sini.