World Water Forum ke-10 Mengesahkan Deklarasi Menteri, Ini Hasilnya!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Maha Liarosh (Bali)

Bali – World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali menghasilkan Deklarasi Menteri yang menekankan tiga poin utama.

Deklarasi Menteri disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri World Water Forum ke-10 yang dihadiri oleh 106 negara dan 27 organisasi Internasional, Selasa, 21 Mei 2024.

Hasil tersebut diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10  Basuki Hadimuljono di Media Center World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa, 21 Mei 2024.

Presiden Jokowi di World Water Forum ke-10 di Bali

Photo :
  • Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Pertama, pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing & pemanfaatan fasilitas yang unggul.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia wajib berada di garda terdepan untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan air dan sanitasi. Center of excellence ini bukan hanya untuk negara Indonesia, tapi juga untuk negara lainnya di Asia Pasifik,” kata Basuki.  

Sejak November 2023, katanya, sudah dilakukan pembahasan deklarasi dalam tiga mekanisme di Markas Besar UNESCO Paris. Dalam deklarasi tersebut, Indonesia mengusung tiga prioritas. 

Dikatakan Basuki, Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon menegaskan semua proses tersebut adalah diplomatic victory (kemenangan diplomasi) bagi Indonesia. 

Poin kedua dari Deklarasi Menteri adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.

Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan Hari Danau Sedunia tidak sekadar simbolis, namun sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.

“Kita harus menjaga danau untuk memperpanjang hidupnya, inilah gunanya peringatan Hari Danau Sedunia,” ujar Basuki.

Basuki menjelaskan, dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali, ada tiga hal yang membedakan World Water Forum ke-10 dengan penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya. 

Perbedaan itu antara lain, World Water Forum menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT), yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (20/5/2024) 

World Water Forum menghasilkan deklarasi menteri. Selain Deklarasi Menteri, salah satu yang menjadi capaian pada forum air sedunia adalah berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara.

Perbedaan ketiga, berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara. sebanyak 113 proyek senilai US$9,4 miliar.

Antara lain proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga. Berbagai proyek ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tamu World Water Forum terkesan dengan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 oleh Indonesia. 

“Pimpinan negara yang mengunjungi Tahura juga menyatakan kekagumannya dengan kemajuan Indonesia. Presiden Fiji bahkan menyatakan jika ia tidak percaya jika tidak menyaksikan secara langsung kemajuan Indonesia saat ini,” kata Luhut.