WN Prancis Buruan Polri Itu Bernama Frederic
- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kepolisian RI terus memburu warga negara Prancis yang diduga memberikan mobil Mitsubhisi Galant kepada jaringan teroris. Mobil itu rencananya akan digunakan sebagai bom mobil.
Polisi belum mengungkap identitas orang Prancis tersebut. Polisi hanya memberikan petunjuk, ia punya istri orang Maroko.
Namun, situs ABC News memperoleh rincian soal warga Prancis yang diduga terlibat plot teror yang diduga ada kaitannya dengan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir.
Keterangan tersebut diperoleh dari Kepala Desk Antiteror Kementerian Politik dan Keamanan, Ansyaad Mbai.
Kata dia, nama warga negara Prancis yang diburu Polisi itu adalah Frederic C Jean Salvi alias Ali. Dia lahir di Pontarlier, Prancis, pada tahun 1979.
"Kami mendapatkan informasi dari patner kami di Prancis, bahwa Frederic Salvi alias Ali adalah aktivis radikal di Prancis," kata Ansyaad seperti dimuat laman ABC News, Selasa 17 Agustus 2010.
"Tentu saja, kami menganggap ini adalah informasi yang signifikan dan serius. Kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Prancis," tambah dia.
Kelompok radikal Prancis punya sejarah keterkaitan dengan jaringan teroris di Aljzair atau Pakistan. Di Australia, tokoh radikal yang paling dikenal adalah Willie Virgile Brigitte -- yang diduga terkait Al Qaeda.
Namun, klaim soal Frederic Salvi baru bersifat data intelijen. Belum ada konfirmasi dari yang bersangkutan.
Sementara, salah satu pimpinan sekolah agama di mana Salvi belajar di Bandung, Ace Ahmad Jalaludin, mengaku mengenal Salvi selama setahun.
Kata dia, tak ada tanda-tanda bahwa Salvi radikal. Menurut dia, ciri fisik Salvi adalah kulitnya yang terang.
Ace menceritakan, Salvi masuk Islam tiga tahun lalu dan belajar di Mesir sebelum akhirnya tiba di tanah air.
Salvi mengerti Bahasa Arab dan memahami beberapa ayat Al Quran. Ace meyakini, Salvi tak ada di Indonesia saat ini. Dia berada di Maroko. (sj)
Baca juga: Warga Prancis Pemilik Gallant untuk Bom Mobil