Wawan Daftar Pencalonan Wali Kota Yogyakarta ke PDIP Bawa Bakpia dan Buku
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
Yogyakarta – PDI Perjuangan Kota Yogyakarta membuka pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota hingga 28 Mei 2024. Sejumlah tokoh baik internal PDI Perjuangan maupun dari luar mendaftarkan diri maju sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta.
Salah satu yang mendaftarkan diri sebagai Wali Kota lewat PDI Perjuangan adalah seorang pengusaha bernama Wawan Harmawan. Wakil Ketua KADIN DIY ini datang ke Kantor PDI Perjuangan pada Senin 20 Mei 2024 untuk mengembalikan formulir pendaftarannya.
Saat mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon Wali Kota ke PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Wawan datang dengan mengusung konsep kirab budaya. Dikawal pendukungnya dan pasukan bregada, Wawan berjalan kaki dari depan rumah dinas Walikota Yogyakarta menuju ke Kantor PDI Perjuangan yang berjarak kurang lebih 1 kilometer.
Dalam iringan kirab, nampak pula ada tiga buah gunungan yang ikut dibawa. Tiga gunungan ini berisi bakpia, buku dan kaos oblong.
Wawan menjelaskan tiga buah gunungan tersebut merupakan simbol dari visi kepemimpinannya saat menjadi Wali Kota Yogyakarta mendatang. Visi ini yakni memajukan sektor ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan di Yogyakarta.
“Gunungan bakpia itu menggambarkan ekonomi. Kemudian buku menggambarkan pendidikan, dan kaos menggambarkan budaya,” ucap Wawan.
Wawan mengungkapkan ada beberapa hal yang ingin diperbaikinya di Kota Yogyakarta jika nantinya mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan dan akhirnya terpilih menjadi Wali Kota. Perbaikan ini adalah tentang ketepatan hukum, waktu dan biaya dalam berusaha. Hal ini dianggapnya menjadi hal yang sangat penting bagi pengusaha.
"Kami ingin kembangkan ekonomi kemasyarakatan. Masyarakat harus menjadi aktor, bukan hanya objek ya. Ada potensi besar di Kota Yogyakarta yang bisa kita maksimalkan. Persiapan selama ini kami pendatang baru tidak akan banyak retorika tapi menyentuh masyarakat, ke pemilih," urai Wawan.
"Masalah sampah, kami akan tangani itu juga ekonomi UMKM karena 99 persen di sini pengusaha kecil menengah. Kami mengerti cara membangun UKM. Ini paling penting," tutup Wawan.