Menag Perintahkan Jajarannya Segera Dirikan Sekolah Menengah Katolik Negeri

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam acara peluncuran Program Prioritas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Sean Filo Muhamad

Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada jajarannya untuk segera membentuk sekolah menengah Katolik negeri sebagai satuan pendidikan keagamaan Katolik yang dimiliki pemerintah.

"Pak Dirjen, saya minta segera diikhtiarkan, diusahakan, bagaimana kita memiliki sekolah menengah agama Katolik Negeri, karena itu penting," kata Yaqut dalam acara peluncuran Program Prioritas Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.

Gus Men, sapaan akrab Yaqut, mengatakan pendirian sekolah menengah agama Katolik negeri merupakan bagian dari kontribusi negara sekaligus pertanda bahwa negara ini terlibat dalam pendidikan keagamaan, khususnya bagi umat Katolik.

Ilustrasi Gereja Katolik.

Photo :
  • AP Photo/Armando Franca.

"Kemarin kami mengadakan rapat tentang pengadaan CPNS, ada beberapa guru agama dari Islam dan Kristen untuk sekolah menengah. Tapi tidak ada Katolik, belum ada sekolah menengah Katolik negeri," katanya.

Untuk itu Yaqut mengungkapkan Kementerian segera bekerja dalam membentuk satuan pendidikan sekolah menengah agama Katolik negeri di Indonesia.

Ia menargetkan upaya tersebut dapat direalisasikan dalam beberapa tahun mendatang.

"Saya sudah perintahkan Pak Dirjen untuk segera disiapkan perencanaannya, agar paling tidak tahun depan kita punya Sekolah Menengah Katolik Negeri. Ya as soon as possible, kalau kita sudah perintahkan Pak Dirjen, maka harus dilaksanakan," ujar Yaqut.

Ilustrasi sekolah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Menurutnya, negara tidak boleh merasa nyaman atas adanya sejumlah pihak swasta yang sudah mampu mendirikan sekolah beragama Katolik dengan kualitas yang baik.

"Kalau mau dapat prestasi, buat sendiri sekolahnya. Saya yakin dengan sumber daya kita yang tidak terbatas, kita bisa, apalagi kita sudah disediakan semuanya," ujarnya. (ant)