Turun Tangan Selidiki Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana, KNKT Kerahkan Tim Investigasi

Korban kecelakaan bus pariwisata dievakuasi ke RSUD Subang
Sumber :
  • Ist

Jakarta – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan melakukan proses penyelidikan kecelakaan bus pariwisata di Ciater, Subang. Bus nahas itu membawa rombongan SMK Lingga Kencana asal Depok dan dalam kecelakaan menewaskan 11 orang.

Kepala Sub-Bagian Data, Informasi, dan Humas KNKT Anggo Anurogo mengatakan pihaknya sudah terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan sejak Minggu pagi tadi.

"Tim investigasi KNKT berangkat menuju lokasi kejadian pagi tadi," kata Anggo saat dikonfirmasi, Minggu 12 Mei.

Dia menjelaskan KNKT akan melakukan investigasi soal penyebab kecelakaan bus pariwisata itu.

"KNKT akan melakukan investigasi terkait kecelakaan bus tersebut," jelas Anggo.

Lokasi kecelakaan bus di Ciater, Subang yang membawa pelajar SMK asal Depok.

Photo :
  • ANTARA Foto

Meski demikian, dia belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait kecelakaan mau tersebut. KNKT hanya memastikan akan melakukan proses investigasi.

Kecelakaan maut tersebut terjadi di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. Dilaporkan sebanyak 11 orang meninggal dalam insiden tersebut dengan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Adapun kondisi korban luka sudah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan tak ditemukan adanya bekas rem di lokasi kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat. Irjen Aan juga sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dia menjelaskan dari kondisi di TKP kecelakaan ditemukan kondisi ban bus di sebelah kanan yang diduga miring.

"Kita lihat dari TKP yang ada ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban ya ban satu bagian diduga itu ban kanan keadaan miring itu ada beberapa meter di situ. Kemudian, sampai titik terakhir di depan menabrak tiang listrik ini tidak ada jejak rem sama sekali," jelas Irjen Aan, Minggu 12 Mei 2024.

Aan menuturkan, pihaknya masih fokus melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan. Dia bilang harus bisa memastikan apakah kecelakaan karena dipicu rem yang tak berfungsi atau pengemudi panik.

"Apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan lain sebagainya. Ini perlu kita selidiki makanya kita olah TKP di sini nanti sampai tuntas," kata Aan.