Badan Geologi Catat Masih Ada Erupsi Kecil dan Potensi Bahaya Gunung Ruang

Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terpantau diselimuti awan kabut dari atas KM Bimasena yang digunakan oleh Tim Kantor SAR Manado mengevakuasi warga setempat, Rabu, 18 April 2024.
Sumber :
  • ANTARA

Manado - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat masih terjadi letusan-letusan kecil Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 8 Mei 2024.

"Kegempaan tanggal 8 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam dua kali gempa erupsi kecil (tekanan lemah) dan tremor menerus masih terekam melalui stasiun RUA4," sebut Muhammad Wafid dalam rilis yang dibagikan dalam grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro' di Manado.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-400 meter di atas puncak kawah.

Erupsi Gunung Ruang di Sitaro Sulut.

Photo :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Gempa tremor menerus masih terekam dan asap teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang-tebal serta tinggi 100-700 meter di atas puncak, hal ini masih mengindikasikan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi.

Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar G. Ruang.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi dan ditetapkan pada level IV (awas).

Kegempaan tanggal 1-7 Mei 2024 tercatat dua kali gempa Erupsi, tiga kali guguran, 78 kali gempa vulkanik dangkal dan 19 kali gempa vulkanik dalam, lima kali gempa tektonik lokal, 41 kali gempa tektonik jauh dan 17 kali gempa tremor menerus.

Foto Arsip - Sejumlah pengungsi dari Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diangkut menggunakan Kapal TNI AL saat kepulan asap keluar dari puncak Gunung Ruang, Sabtu, 20 April 2024.

Photo :
  • ANTARA

Erupsi terjadi pada 01 Mei 2024 pukul 17.43 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 600 m di atas puncak, begitupun di tanggal 2 Mei 2024 teramati erupsi pukul 16.12 WITA dan kolom asap berwarna putih kelabu dengan tinggi 300 meter condong ke arah utara.

Selanjutnya pada 7 Mei 2024 teramati dua kali gempa erupsi dengan tekanan lemah, asap kawah tidak teramati.

Masyarakat diharapkan mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan yaitu tidak memasuki radius bahaya lima kilometer dari kawah. (ant)