Banjir dan Longsor di Luwu Sulawesi Selatan, 12 Desa Terisolir

Banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

JakartaBanjir dan tanah longsor yang melanda 13 kecamatan di wilayah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, telah memutus akses jalan penghubung. Salah satunya, di Kecamatan Latimojong yang merupakan kecamatan dengan dampak terparah. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Abdul Muhari, mengatakan keadaan di Kecamatan Latimojong pada Minggu sore, 5 April 2024 bertambah parah akibat hujan deras masih terus mengguyur wilayah tersebut. 

"Keadaan ini menimbulkan titik longsoran baru, jalan menuju Latimojong ambles sepanjang 100 meter, beberapa jembatan penghubung desa putus," kata Abdul dalam keterangannya Minggu, 5 Mei 2024. 

Abdul menyebutkan, untuk sementara penyaluran logistik kepada warga terdampak di 12 desa di Kecamatan Latimojong dilakukan dengan bantuan helikopter milik TNI Angkatan Udara dan Polda Sulawesi Selatan.

Adapun laporan termutakhir mencatat sebanyak 12 orang meninggal dunia akibat bencana ini. Data ini diperbaharui setelah satu anak balita yang dilaporkan hilang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

"Rincian korban meninggal antara lain delapan orang warga Kecamatan Latimojong dan empat orang warga Desa Poringan, Kecamatan Suli Barat," jelasnya. 

Sebelumnya dilaporkan, banjir dan tanah longsor melanda Kecamatan Luwu, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024 pukul 01.17 WITA. Sebanyak 13 Kecamatan  di Kabupaten Luwu terdampak antara lain Kecamatan Suli, Kecamatan Latimojong, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Bupon, Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Belopa dan Kecamatan Belopa Utara. 

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu, 5 Mei pukul 15.00 WIB, sebanyak  3.479 KK terdampak. Sebanyak 115 jiwa mengungsi di beberapa lokasi antara lain Masjid Pajang 60 pengungsi, Masjid Malela 30 orang pengungsi, Masjid Cimpu 25 pengungsi, dan sebagian lainnya mengungsi di rumah kerabat. 

Kerugian materil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 211 unit rumah hanyut dan rusak berat, 3.268 rumah terendam. Beberapa pagar perkantoran rubuh antara lain pagar kantor KUA Kecamatan Suli, pagar SDN Lindajang di Kecamatan Suli Barat, pagar SDN Kecamatan Suli, dan pagar MTs Suli di Kecamatan Suli. Beberapa jalan dan jembatan ikut terputus akibat tergerus banjir dan longsor.

"BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dan tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan serta evakuasi warga terdampak dan penyaluran bantuan logistik," imbuhnya.